Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kabinet Prabowo Efektivitas atau Pemborosan

18 Oktober 2024   23:48 Diperbarui: 19 Oktober 2024   01:24 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Model ini mendukung gagasan "functionalism" dalam sosiologi, di mana setiap bagian dari sistem pemerintahan memiliki fungsi spesifik yang berkontribusi pada kestabilan keseluruhan. Kabinet besar memungkinkan pemerintah menempatkan pejabat yang fokus pada tugas-tugas spesifik yang mungkin terlewatkan dalam struktur yang lebih kecil.

Kontra: Tumpang Tindih dan Inefisiensi  

Namun, argumen kontra kabinet besar sangat signifikan. Dengan semakin banyaknya menteri, risiko tumpang tindih tugas dan fungsi meningkat. Studi yang diterbitkan oleh Harvard Kennedy School menunjukkan bahwa birokrasi yang besar sering kali mengalami inefisiensi dalam pengambilan keputusan karena banyaknya level dan posisi yang harus dilalui sebelum keputusan dapat diimplementasikan. Ini dapat memperlambat proses pengambilan keputusan dan menciptakan masalah koordinasi antar menteri.

Pendekatan ini juga bisa membawa kita pada pemahaman tentang "Parkinson's Law", teori yang dikemukakan oleh C. Northcote Parkinson pada tahun 1955. Parkinson menyatakan bahwa "pekerjaan cenderung berkembang untuk mengisi waktu yang tersedia untuk penyelesaiannya." Dalam konteks ini, semakin besar birokrasi atau kabinet, semakin besar kecenderungan bahwa pekerjaan administratif dan proses menjadi lebih lambat dan lebih rumit.

PERBANDINGAN INTERNASIONAL: USA, INDIA, DAN CHINA  

Amerika Serikat: Sistem yang Lebih Sederhana dan Efisien  

Amerika Serikat hanya memiliki 15 departemen kabinet yang menangani bidang-bidang utama seperti keuangan, pertahanan, dan kesehatan. Sistem ini memungkinkan koordinasi yang lebih mudah antara menteri dan Presiden. 

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Brookings Institution, struktur kabinet yang lebih ramping di Amerika Serikat memungkinkan proses pengambilan keputusan yang lebih cepat, terutama dalam situasi krisis. Presiden hanya perlu berkoordinasi dengan beberapa orang kunci, yang masing-masing bertanggung jawab atas bidang yang sangat luas namun spesifik.

India: Struktur yang Lebih Fleksibel dengan Koordinasi yang Ketat  

India, dengan populasi lebih dari 1,4 miliar, memiliki sekitar 25 menteri kabinet yang menangani berbagai bidang pemerintahan. Meski lebih besar daripada Amerika Serikat, struktur ini tetap relatif kecil dibandingkan ukuran populasi dan kompleksitas masalah yang dihadapi negara ini. 

Satu studi dari Indian Council for Research on International Economic Relations (ICRIER) menunjukkan bahwa struktur kabinet di India dirancang untuk fleksibilitas dalam menghadapi tantangan domestik, namun dengan koordinasi yang ketat dari Perdana Menteri, memungkinkan pemerintah merespons dengan cepat perubahan kebijakan.

China: Sentralisasi dan Efisiensi Tinggi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun