Ketika kita selalu menemukan alasan untuk perilaku kita yang salah, kita menghindari tanggung jawab dan pertumbuhan pribadi. Akhirnya, kita menjadi stagnan, dan hubungan dengan orang lain bisa rusak karena kita dianggap tidak pernah mau mengakui kesalahan.
Pada titik ini, mekanisme pertahanan kita telah beralih fungsi dari melindungi diri menjadi merusak diri sendiri dan orang lain. Jika dibiarkan berlarut-larut, ini bisa berubah menjadi pola perilaku yang toksik.
Tanda-Tanda Penggunaan Mekanisme Pertahanan yang Berlebihan
Bagaimana kita tahu bahwa kita atau orang lain sudah menggunakan mekanisme pertahanan ini secara berlebihan?
Ada beberapa tanda yang bisa menjadi peringatan:
1. Sulit mengakui kesalahan: Kita selalu merasa bahwa orang lain yang salah, bukan kita.
2. Sering mengalihkan masalah: Ketika dihadapkan pada masalah, kita lebih sering mencari alasan atau membenarkan tindakan kita daripada mencari solusi.
3. Hubungan yang tegang: Â Hubungan kita dengan orang-orang di sekitar mulai retak karena sering terjadi salah paham atau konflik yang tidak terselesaikan.
4. Menghindari emosi tertentu: Kita terlalu sering menolak untuk merasakan emosi tertentu, seperti marah, sedih, atau takut. Alih-alih, kita mungkin lebih memilih untuk 'terlihat kuat' atau 'baik-baik saja', padahal sebenarnya tidak.
Jika kamu mulai merasa bahwa kamu atau orang di sekitarmu menunjukkan tanda-tanda ini, mungkin sudah saatnya untuk melakukan refleksi mendalam.
Bagaimana Mengatasi Penggunaan Mekanisme Pertahanan yang Berlebihan?