Mohon tunggu...
Healthy

Serangan Jantung Menyerang yang Kolesterolnya Normal?

24 Oktober 2017   20:48 Diperbarui: 24 Oktober 2017   20:54 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang seberapa besar potensi serangan jantung akan menyerang orang yang memiliki kadar kolesterol normal? Sebelumnya, kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun sel-sel baru agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal. Selain itu, kolesterol juga berfungsi untuk membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.

Lalu, apa itu serangan jantung? Serangan jantung adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah menuju ke jantung terhambat. Ini adalah kondisi medis darurat yang biasanya disebabkan oleh penggumpalan darah atau penumpukan lemak, kolesterol, dan unsur lainnya. Gangguan aliran darah ke jantung tersebut bisa merusak atau menghancurkan otot jantung dan bisa berakibat fatal.

Penyebab utama terjadinya serangan jantung adalah penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah utama yang memasok darah ke jantung (pembuluh koroner). Sumbatan ini disebabkan oleh timbunan kolesterol berupa plak yang menempel di dinding pembuluh darah. Plak yang retak akan mengakibatkan terjadinya penggumpalan darah. Akhirnya, penggumpalan darah ini akan menghambat pasokan darah dan oksigen ke jantung melalui pembuluh koroner. Kondisi inilah yang akhirnya menyebabkan terjadinya serangan jantung.

Penyebab seseorang bisa terkena jantung koroner adalah faktor-faktor berikut, antara lain ialah penderita merupakan perokok, memiliki diabetes, kolsterol tinggi, tekanan darah tinggi, kebiasaan mengonsumsi makanan yang berlemak, dan mengalami obesitas.

Sekarang, masuk ke topik utama yang akan kita bahas, apakah benar bahwa sebagian besar penderita serangan jantung dialami oleh orang-orang yang memiliki kolesterol normal? Kolesterol sendiri sebenarnya dibedakan menjadi beberapa jenis. Ada kolesterol total, kolesterol LDL (jahat), kolesterol HDL (baik), dan trigliserida.

Kolesterol total merupakan jumlah keseluruhan kolesterol yang ada di dalam darah. Pada orang dewasa, kolesterol total dikatakan normal seharusnya jika kurang dari angka 200 mg/dL. Sedangkan pada anak-anak jika berada kurang dari 170 mg/dL.

Kolesterol LDL (low-density lipoprotein) ini juga biasa disebut dengan kolesterol jahat. Disebut jahat karena kolesterol ini membawa serta lemak dan protein menuju pembuluh arteri. Hal ini bisa saja menyebabkan penimbunan lemak pada arteri yang bisa membuat aliran darah tdak lancar. Normalnya, pada orang dewasa memiliki LDL kurang dari 100 mg/dL. Sedangkan pada anak-anak jika kurang dari 110 mg/dL.

Kolesterol HDL (high-density lipoprotein) ini biasa disebut dengan kolesterol baik. Dikatakanbaik karena kolesterol ini bertugas untuk menghilangkan kolesterol LDL yang berada di tempat yang tidak seharusnya. Hal ini tentunya akan menghindarkan kita dari resiko terkenanya penyakit jantung. Pada orang dewasa, HDL normal jika berada lebih dari 40 mg/dL. Sedangkan pada anak-anak jika berada lebih dari 45 mg/dL,

Trigliserida adalah bagian utama dari lemak yang terdapat pada tubuh. Trigliserida ini berfungsi untuk menyimpan lemak yang akan digunakan sebagai cadangan energi untuk tubuh. Tetapi, bila tubuh kita menyimpan terlalu banyak trigliserida, dapat menyebabkan meningkatnya potensi terkena serangan jantung. Trigliserida pada orang dewasa, normalnya kurang dari 149 mg/dL. Sedangkan pada anak-anak jumlahnya kurang dari 75 mg/dL (untuk yang berusia 0-9 tahun), dan kurang dari 90 mg/dL (untuk yang berusia 10-19 tahun).

Dan serangan jantung yang biasanya menyerang orang yang memiliki kolesterol tinggi, ternyata malah lebih sering menyerang orang yang kadar kolesterolnya normal (seperti penjelasan di atas). Mengapa bisa begitu?

Seperti yang kita tahu, serangan jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Penyakit tersebut disebabkan oleh adanya lemak yang menyumbat aliran darah sehingga menyebabkan jantung kekurangan pasokan oksigen. Atau lebih tepatnya, berlebihnya kadar LDL pada kolesterol yang menyebabkan penyumbatan tersebut.

Penjelasannya sebagai berikut:

Tetapi terdapat pula kasus pasien yang dari pemeriksaan sebelumnya memiliki kadar kolesterol normal, ternyata juga mengalami serangan jantung tiba-tiba yang berakibat fatal. Setelah ditelusuri, pasien tersebut memang memiliki kadar kolesterol normal, tetapi ukuran kolesterol LDL atau "kolesterol jahat" sangat kecil dan padat atau yang disebut small dense LDL. LDL itu sendiri terdapat dalam beberapa bentuk, yang dibedakan dari ukuran diameter partikelnya, small dense itulah yang paling berbahaya karena mudah masuk ke lapisan dalam pembuluh darah (intima).


Small dense LDL yang terperangkap itu mudah teroksidasi oleh senyawa radikal bebas menjadi LDL teroksidasi (oxidized LDL), membentuk 'sel busa' yang mengembung di dinding pembuluh darah. Ditambah zat lain yang terbawa aliran darah dan menyangkut pada sel busa tersebut akan terbentuk plak yang mengganjal dan menyebabkan saluran pembuluh darah tersumbat. Small dense LDL terbentuk bila kadar trigliserida (salah satu jenis lemak) dalam darah memiliki jumlah tinggi (hipertrigliseridemia).

Selain aterosklerosis (penyempitan atau pengerasan pembuluh darah), risiko Penyakit Jantung Koroner bisa terjadi karena radang. Untuk menghindari bahaya serangan jantung, lakukan pemeriksaan Risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan Stroke untuk memberikan gambaran profil lemak dalam darah serta menilai berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena PJK dan stroke.

Selain pemeriksaan profil lemak, diperlukan pula pemeriksaan lain seperti EKG (elektrokardiografi) untuk menyelidiki penyebab nyeri dada dan gangguan irama jantung dengan mencatat aktivitas listrik yang dihasilkan jantung saat berdenyut. Ada pula echocardiography, pemeriksaan jantung menggunakan teknik ultrasonografi (USG) untuk menggambarkan kesehatan dan struktur jantung dan rontgen atau Chest x-ray untuk mengetahui ukuran dan bentuk jantung.

Sedangkan, faktor yang menyebabkan serangan jantung tidak hanya karena jantung koroner, tapi bisa juga karena orang tersebut memiliki diabetes, mengalami obesitas, memiliki hipertensi, dan berbagai faktor lain yang sudah disebutkan di atas. Saya akan membahas beberapa saja dari faktor-faktor tersebut.

Penjelasannya ada pada artikel berikut:

Bantul - Seorang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Bantul, M. Zainudin (48) meninggal dunia di jalan saat hendak pulang ke rumah. Dia mengalami serangan jantung seusai mengajar di SMAN Sedayu, Bantul, Kamis (3/8/2017) pukul 16.00 WIB

Dia meninggalan di Jalan Raya Pajangan-Sedayu, Desa Sendangsari, Pajangan, Bantul. Dia mengendarai sepeda motor, namun kemudian berhenti di pinggir jalan desa Kantor Pos, Pajangan. Saat itu juga dia terjatuh dan meninggal dunia.

"Benar ada kejadian seperti itu. Dia meninggal akibat sakit jantung. Bukan karena kecelakaan," ucap Kanit Laka Sat Lantas Polres Bantul, Ipda Mulyanto saat dihubungi detik.com, Kamis (3/8/2017).

Menurut Mulyanto kejadian ini terjadi Kamis (3/8/2017) sekitar pukul 16.00. Kejadiannya bermula saat Zainudin, warga Desa Tirtomulyo, Kecamatan Kretek, Bantul ini melaju memakai sepeda motornya di Jalan Raya Pajangan-Sedayu dari arah barat/Sedayu.

Ketika sampai di dekat kantor pos, dia terjatuh dan tergeletak di pinggir jalan. warga yang mengetahui langsung memberikan pertolongan.

"Karena tak sadarkan diri, oleh warga korban (Zainudin) dibawa ke Puskesmas Pajangan. Ketika sampai di puskesmas ternyata korban sudah meninggal," paparnya.

Dia menambahkan kepolisian sektor Pajangan, setelah mendapatkan laporan ada orang tak dikenal tergeletak, langsung mendatangi TKP. Selain petugas dari Polsek Pajangan, ada juga dari tim Inafis Polres Bantul.

"Petugas juga melakukan pengecekan di puskesmas untuk mengetahui identitasnya," ungkap Mulyanto.

Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda mencurigakan. Zainudin dianggap meninggal karena riwayat penyakit yang dimilikinya.

"Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban ini memiliki riwayat hipertensi. Pihak keluarga juga sudah menerima kejadian ini," pungkasnya.

Artikel di atas menjelaskan, bahwa pria bernama Zainudin itu tidak memiliki riwayat penyakit lain selain hipertensi. Hal ini disebabkan karena hipertensi akan membuat jantung hatus bekerja lebih keras untuk memompa darah. semakin besar usaha jantung untuk memompa darah, maka semakin diperlukan pula oksigen yang lebih banyak. Dan jika oksigen yang diperlukan jantung tidak mencukupi kebutuhan yang seharusnya, akhirnya akan menyebabkan orang tersebut menderita serangan jantung.

Mengapa kekurangan oksigen dapat menyebabkan serangan jantung? Seperti yang kita tahu, sistem peredaran darah dibagi menjadi 2, yaitu sistem peredaran darah kecil dan sistem peredaran darah besar. Namun pada kejadian kali ini, sistem peredaran darah kecil lah yang lebih berpengaruh dan berlaku sebagai berikut: Darah kembali ke jantung melalui vena cava dan mengalir menuju atriumkananjantung, darah yang berada di atrium kanan adalah darah yang konsentrasi oksigennya rendah, darah dari atrium kanan kemudian dialirkan menuju ventrikel kanan, darah kemudian dipompa keluar melalui arteri pulmonalis menuju paru-paru, dan di paru-paru akan terjadi pertukaran antara CO2 dan O2.

Fungsi paru-paru di sini adalah untuk "mencuci darah", mengeluarkan CO2 pada darah dan mengikutsertakan O2 ke dalam darah.

Lalu, apa obesitas bisa berdampak pada serangan jantung?

Obesitas ditandai dengan peningkatan jaringan lemak di daerah bawah kulit, perut, dan periferal (ujung-ujung tubuh). Dan obesitas terbukti dapat menyebabkan beberapa penyakit, misalnya saja seperti diabetes melitus, stroke, dan serangan jantung. Menurut AHA (American Heart Association), obesitas bisa menyebabkan serangan jantung karena beberapa alasan.

Normalnya, jaringan lemak memiliki aliran darah sekitar 2-3 ml/100 gram/menit pada kondisi istirahat dan dapat meningkat hingga 10 kali lipat. Sedangkan pada penderita obesitas, peningkatan jumlah jaringan lemak meningkat sehingga aliran darah ke jaringan lemak berkurang. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan antara aliran darah dan jumlah lemak. Kemudian yang terjadi selanjutnya adalah peningkatan aliran darah yang keluar dari jantung dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan metabolisme jaringan lemak.

Peningkatan aliran darah berarti peningkatan usaha jantung untuk memompa darah. Hal ini menyebabkan pelebaran pada ventrikel kiri dan antrium kirijantung karena jantung kita mencoba untuk mengimbangi aliran darah yang keluar dan masuk jantung. Hasilnya, kemampuan jantung untuk memompa darah semakin lama akan semakin melemah, dan pemompaan yang lemah menyebabkan aliran darah berkurang sehingga tidak sesuai lagi dengan yang dibutuhkan oleh jaringan.

Selain itu, alasan lainnya adalah terdapatnya peningkatan PAT (Perivascular Adipose Tissue) di ujung-ujung tubuh. Sedangkan PAT berfungsi untuk mengatur sirkulasi mikro yang berperan pada tekanan darah. Dengan meningkatnya PAT,  produksi senyawa yang mempengaruhi sinyal untuk mengatur otot pembuluh darah pun akan meningkat. Alhasil, pembuluh darah akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat.

Aliran darah berkurang, pembuluh dara menyempit, tekanan darah meningkat, akan menyebabkan serangan jantung. Itulah mengapa orang obesitas kebanyakan mengidap penyakit serangan jantung.

Jadi kesimpulannya, orang yang memiliki kolesterol normal sebagian besar juga bisa terserang serangan jantung. Karena serangan jantung tidak hanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner (yang disebabkan oleh kolesterol tinggi), tapi juga oleh faktor-faktor lainnya seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun