5. Â Menggiling atau menghancurkan kedelai
Biji kedelai yang telah dicuci dan dikelupas kulit arinya siap digiling. Â Penggilingan dilakukan dengan menggunakan air panas dengan perbandingan 1:2. Â Artinya, untuk 1 kg kedelai, diperlukan 2 liter air panas dalam penggilingannya (lebih tidak masalah). Â Hasil penggilingan ini diperoleh bubur kedelai yang sangat kental.
6. Â Pengenceran dan Penyaringan sari Kedelai
Bubur kedelai yang masih kental ini kemudian diencerkan dengan air panas sebanyak 6 - 8 kali volume kemudian diaduk-aduk hingga merata. Â Bubur kedelai encer ini kemudian disaring menggunakan kain saring, sehingga diperoleh sari kedelai atau bakal susu kedelai.
7. Â Perebusan I
Sari kedelai direbus dengan api sedang hingga berbuih, namun belum mendidih. Â Buih yang muncul di permukaan dibuang karena buih ini merupakan kotoran dan mengurangi cita rasa susu kedelai. Â Setelah berbuih, api dimatikan terlebih dahulu, guna penambahan bahan pelengkap atau tambahan.
8. Â Penambahan bahan pelengkap
Bahan pelengkap dapat dicampurkan langsung atau dicairkan terlebih dahulu. Â Bahan yang dapat dicampur langsung, antara lain, gula dan garam. Â Sedangkan yang harus dicairkan terlebih dahulu, antara lain, penstabil suspensi (CMC, agar-agar dan lain-lain), pewarna makanan, dan perisa (bila diperlukan).
9. Â Perebusan II
Setelah dicampur dengan bahan pelengkap, sari kedelai direbus kembali hingga mendidih. Â Buih-buih yang muncul ke permukaan dibuang, sehingga diperoleh cairan putih yang bebas dari buah. Â Inilah yang disebut susu kedelai. Â Pemasakan dilakukan hingga susu kedelai mendidih sekitar 5 menit.Â
10. Pengemasan