*******
Sekilas, tidak ada yang aneh dengan percakapan di atas. Percakapan antara saya dengan Bang Roshid, sama-sama pekerja bangunan dan bernaung di bawah perusahaan yang sama. Hanya saja kami berasal dari daerah yang tidak sama, sehingga ada perbedaan bahasa daerah di antara kami.
Â
Apa yang aneh?
Apa yang hilang?
Ada 'sesuatu' yang hilang, ada yang tak sesuai dengan nurani.
Â
Kami berdua sama-sama Warga Negara Indonesia (WNI) tetapi kenapa Bang Roshid lebih memilih menggunakan bahasa Melayu?
Kenapa tidak mau menggunakan bahasa Indonesia ketika bercakap-cakap dengan sesama orang Indonesia?
Rata-rata, memang seperti itulah kenyataannya. Setiap kali saya ngobrol dengan saudara setanah air yang berbeda suku, berbeda bahasa daerah, sebagian besar mereka lebih memilih menggunakan bahasa Malaysia daripada bahasa Indonesia.
Â