Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Surga "Sport Tourism" dan UMKM Ekonomi Kreatif di DSP Mandalika

19 November 2021   17:03 Diperbarui: 22 November 2021   12:15 2448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Mandalika | Dokumentasi Muslifa KOTEKA

Banyak juga pemandangan deretan motor dengan bagasi modifikasi yang dikhususkan untuk papan surfing yang menjadi view unik saat datang ke pantai-pantai tersebut.

Jika wisatawan mainstream gampang ditebak dari outfit mereka yang Instagramable, wisatawan anti-mainstream ini lekat dengan outfit yang sudah 'mbladhus', kulit terbakar matahari dan rambut pirang yang entah kapan terakhir berkunjung ke salon.

Namun, pada umumnya merekalah yang justru tinggal paling lama. Seorang surfer cenderung akan tinggal berbulan-bulan di pantai surfing favorit mereka.

Kolaboraksi Ekonomi Kreatif Lombok dan Sport Tourism Serba Menguntungkan

Jika KEK Mandalika, Lombok, dan Sumbawa, kemudian ramai dengan beragam event pariwisata nasional serta internasional, idealnya produk-produk UMKM/Ekraf Lombok Sumbawa pun akan mendapatkan porsi sukses yang sama.

Contoh sederhana, paket goodie bag untuk peserta 7 Summit Rinjani, isinya berupa tas olahan rotan atau kain tenun khas Lombok pun Sumbawa. Di dalamnya, terdapat beragam produk kuliner khas Lombok Sumbawa, baik itu makanan kering atau olahan, madu, perhiasan kerang atau mutiara, serta kopi khas.

Keripik Ares khas Lombok. Dokumentasi pribadi
Keripik Ares khas Lombok. Dokumentasi pribadi
Di Lombok saja, terdapat dua brand kopi yang mendunia, yakni Kopi Sembalun dan Kopi Bayan. Disamping dua nama ini, masing-masing kabupaten di Lombok telah pula memiliki beragam brand kopi dengan keistimewaan masing-masing.

Demikian pula dengan produk kopi khas Sumbawa. Kopi Tepal, Kopi Tambora, adalah dua contoh brand kopi yang sangat layak menjadi pelengkap di satu event pariwisata.

Plecing Kangkung dan Sate Rembige Lombok. Dokumentasi pribadi
Plecing Kangkung dan Sate Rembige Lombok. Dokumentasi pribadi
Singang dan Sate Sirabage Sumbawa. Dokumentasi pribadi
Singang dan Sate Sirabage Sumbawa. Dokumentasi pribadi
Kain tenun khas Lombok. Dokumentasi pribadi
Kain tenun khas Lombok. Dokumentasi pribadi
Bagaimana dengan kain tenun khas?

Jika Jawa terkenal dengan batik, di NTB sudah lahir pula Batik Sasambo. Sasambo adalah satu kata paduan dari Sasak, Samawa, dan Mbojo. Tiga suku terbesar Lombok Sumbawa.

Selain Batik Sasambo, masih terdapat pula berderet puluhan motif tenun dengan nama masing-masing. Di KEK Mandalika misalnya, beberapa yang bisa saya sebutkan tanpa googling, adalah motif tenun Bintang Empet, Kembang Komak, Subahnale, Serat Penginang dan Ragi Genep.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun