Akhirnya Apple pun harus merubah strateginya sendiri dengan mulai membuat layarnya lebih besar dan melakukan diversifikasi produk dengan seri SE yang lebih murah.
Sedangkan LG, sepertinya tidak memiliki fokus strategi sekelas itu dalam memasarkan smartphonenya.
8. Terakhir, dukungan dari pemiliknya sendiri.
Mungkin tanpa hal ini, Samsung akan bernasib sama seperti LG dan posisi marketshare Samsung diisi oleh merk lain. Semua hal terkait strategi Samsung diatas justru mendapat tentangan dari top level manajer tetapi didukung oleh pemilik / komisarisnya sendiri.
Ternyata perubahan akan selalui disertai resistensi terutama dari kalangan internal. Saat perusahaan memutuskan untuk berekspansi secara global, maka strategi yang digunakan juga harus berbeda. Samsung, berkembang dari perusahaan elektronik di pasar regional Asia menjadi perusahaan global yang bahkan produk mereka bisa ditemui di semua negara.Â
Kurang lebih seperti itulah rangkuman buku karangan Geoffrey Cain di atas. Banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari perusahaan yang berkembang pesat seperti Samsung yang menarik untuk dipelajari.
Seperti kata Prof Rhenald Kasali, "Hal pertama yang perlu dilakukan saat hendak mendorong perubahan adalah mengubah cara berpikir dan berperilaku".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H