Mohon tunggu...
Kostan D. F. Mataubenu
Kostan D. F. Mataubenu Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi Gado-gado

Suka olahraga sepak bola Memvaforitkan LIVERPOOL. . . Sesekali melirik politik

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Peliknya Persoalan Stunting di Nusa Tenggara Timur

2 Februari 2022   22:06 Diperbarui: 3 Februari 2022   08:38 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kandungan gizi kelor dapat dibaca di sini. World Health Organization menobatkan kelor sebagai miracle tree atau pohon ajaib oleh karena kandungan gizinya yang komplit.  Karena itu kelor dapat dimanfaatkan untuk pangan dan pengobatan. 

Ajaibnya lagi, tanaman kelor tumbuh baik di NTT meskipun kurang air. Bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kelor yang tumbuh di pulau Timor NTT merupakan salah satu yang terbaik di dunia. 

Di sini penulis mengagumi kemahakuasaan dan keadilan Tuhan. Di tengah-tengah peliknya persoalan kekeringan, kemiskinan, dan stunting, Tuhan mengijinkan pohon ajaib ini tumbuh dengan baik bahkan terbaik di dunia. Bahwa jika Tuhan mengijinkan masalah pada saat yang sama juga Ia menawarkan solusi. 

Pentingnya mengonsumsi kelor hanya perlu untuk disosialisasikan lagi ke masyarakat. Demikian juga tentang bagaimana mengolahnya menjadi produk makanan yang bervariasi sehingga tidak monoton dan membosankan.

Namun bagi penulis mengkonsumsi kelor perlu dibangun untuk menjadi kebiasaan di lidah. Kebiasaan tersebut bisa dibangun jika masyarakat memahami dengan baik nilai-nilai gizi yang dikandung kelor. 

Gubernut NTT saat ini pernah menggaungkan NTT sebagai provinsi kelor. Banyak masyarakat yang sudah mengenal kelor bahkan sebelum digaungkan oleh gubernur NTT. Namun pemanfaatannya perlu diatur dan dikontrol oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait sehingga tidak terkesan hanya asal bunyi saja. 

Memerangi stunting sama dengan menciptakan generasi penerus yang kuat, sehat dan cerdas. Oleh karena itu mencegah stunting bagi penulis adalah setara dengan memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Bedanya adalah dulu melawan penjajahan bangsa lain, sekarang melawan gizi buruk. 

Salam Sehat!

by: Kostan D. F. Mataubenu

Sumber: 1), 2), 3), 4), 5), 6), 7), 8), 9)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun