Mohon tunggu...
Korudo Kiraru
Korudo Kiraru Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Subject 09 - Prolog - Goddamned Interrogation

26 Januari 2016   15:59 Diperbarui: 26 Januari 2016   17:25 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara kedua pengawalnya berusaha untuk menghentikan langkah sang buronan, Jenderal Yusuf malah kabur terbirit-birit seraya memegangi hidungnya yang remuk. Sang pria yang melihat kejadian tersebut lantas mengambil pisau milik sang ajudan, kemudian melemparkannya ke arah kaki Jenderal Yusuf. "JRAAASH!" Pisau pun melesat di udara dan akhirnya bersarang tepat di paha sang jenderal.

"AAAAK!" Jenderal bintang tiga itu pun mengerang kesakitan begitu mata pisau mengoyak pahanya. Ia pun tersungkur dramatis di atas ubin, tak berdaya lagi untuk bangkit.

Sang pria segera mengambil salah satu pistol yang tergeletak dekat dua mayat pengawal Jenderal Yusuf. Ia kemudian berjalan santai ke arah sang pejabat Polri seraya tersenyum kecut, ekspresinya menampakkan sebuah kengerian yang berbeda dari ekspresi keji para pembunuh. Sesekali ia terdengar mendengus menahan tawa. Hal tersebut semakin membuat bulu roma sang jenderal menegak.

"Well, well, well. Kau benar-benar masuk ke dalam perangkapku, bukan demikian, Jenderal?" Ujar sang pria seraya berjalan pelan.

"P-perangkap?"

"Kau baru saja mengakses database PIN dengan harapan akan menemukan identitasku, bukan begitu? Biar kuberitahu kau sesuatu ... database PIN malam ini sedang down, kalian tidak akan bisa mengakses database-nya kecuali kalian bertengger di kantor PIN.

"Oh, tentu saja itu adalah perbuatanku. Hehe. Aku lantas membuat situs dummy yang desain antarmukanya kusamakan dengan aplikasi database PIN. Kemudian, aku memasang semacam kode pengalihan otomatis, yang mana ketika kalian memasukkan alamat aplikasi orisinil milik PIN, kalian malah dialihkan ke situs dummy buatanku. Dan inilah akibatnya ... kau telah menekan satu tombol yang akhirnya membuat teman-temanmu dalam kerugian," jelas sang pria.

"K-keparat. J-jadi itulah sebabnya mengapa safe house ini tiba-tiba mati listrik ... "

"Jenius! Situs dummy-ku itu 'memompa' daya seluruh barang elektronik yang terhubung pada transformator utama di safe house ini hingga mengalami overload. Trafonya juga kubuat overload agar kerusakan benar-benar total. Konsepnya sama saja seperti kau memompa ban tanpa henti sampai ban tersebut pecah. Kalau sudah pecah, ya sama saja dengan rusak."

"S-sial!" Jenderal Yusuf merasa sangat menyesal. Ia pun memukul-mukul ubin begitu keras, tak percaya bahwa ia telah dimanfaatkan oleh sang pria untuk menjadi sumber bencana.

"Oke. Kau sudah tahu pertanyaanku, silakan jawab atau kau akan kubuat gila, Jenderal ... " ujar sang pria seraya mengarahkan moncong pistolnya ke kepala Jenderal Yusuf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun