Ya, sudah, pantau terus perkembangannya. Malam sudah semakin larut, ada baiknya kita pulang dan memikirkan strategi besok bagaimana menyambut kedatangan warga dari kota.
^^Hari ini^^
Waktu masih menunjukkan pukul 07.30 pagi, aktivitas warga lalu lalang sudah berkurang drastis. Semua tertib mengikuti anjuran Ketua Desa mereka.
Tapi tetap gerbang menuju desa dibuka lebar, memang sedikit yang lalu lalang tetapi siapa saja masih boleh untuk masuk ke desa Bugelan.
Ketua sendiri sedang menikmati pagi di bale kesayangannya, secangkir kopi hitam dan tiga buah pisang goreng tersisa dipiringnya.
Pagi-pagi yang segar, sudah direcoki kedatangan Tono, sekretarisnya jarang datang sepagi ini kecuali tidak ada kabar yang mendesak.
Lapor Ketua, "kemarin malam rupanya ada warga yang mendadak demam dan meriang, warga ini baru sampai ke desa kita kemarin siang."
"Apa?" Kecemasan Tono merayapi pikiranku.
"Terus, apa yang sudah kamu lakukan?"
Saya suruh menghadap mantri di pagi ini, ketua. Belum ada laporannya lagi.
Pfuff, ku telan ludah ku sendiri, sembari berujar, "kau pantau terus keadaanya ya, Ton."