Mohon tunggu...
Kornelis Ruben Bobo
Kornelis Ruben Bobo Mohon Tunggu... Dosen - Pendeta dan Dosen

Olahraga: Bola Kaki, Volly, Futsal, Badminton, Traveling, Makan, Berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengerti Makna Ebenhaezer: Kesombongan Membawa Kekalahan, Kehancuran Bahkan Kematian

11 Mei 2024   20:55 Diperbarui: 11 Mei 2024   21:01 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang sombong. sumber gambar: (freepik.com)

Fakta bahwa jika kita menyadari dengan baik, maka dalam setiap sisi kehidupan kita selalu ada saat tertentu di mana kita berada pada suatu situasi atau pengalaman yang disebut Eben-Haezer.  Pertanyaannya adalah Apa yang kita perlu ketahui tentang Eben-Haezer? 

Pertama, Eben-Haezer merupakan suatu tempat di mana Bangsa Israel pernah dikalahkan oleh Orang Filistin.  Kita dapat menemukan hal ini saat membaca Firman Tuhan di dalam 1 Samuel 4:1b-3.  

(4-1b) Orang Israel maju berperang melawan orang Filistin dan berkemah dekat Eben-Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek.  4:2 Orang Filistin mengatur barisannya berhadapan dengan orang Israel. Ketika pertempuran menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang di medan pertempuran itu.  

4:3 Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: "Mengapa  TUHAN membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo  tabut perjanjian TUHAN, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita."

Pada ayat 2 disebutkan bahwa ketika bangsa Israel berperang melawan orang Filistin, mereka terpukul kalah.  Akibatnya, empat ribu orang tewas.  Bahkan di ayat 10, orang Israel yang tewas hingga berjumlah tiga puluh ribu orang.  Ini bukanlah suatu jumlah jiwa yang sedikit, bukan?  

Namun, pertanyaannya adalah mengapa bangsa Israel dikalahkan oleh bangsa Filistin?  Bukankah mereka adalah umat pilihan, umat kepunyaan dan umat kesayangan Allah; Allah yang hidup dan perkasa?  Namun, mengapa mereka dapat dikalahkan?  Ternyata ada beberapa alasan.  

(1). Dampak dari kejahatan kedua anak Eli, yakni Hofni dan Pinehas yang menghina Tuhan melalui tindakan mereka, merampas persembahkan korban saat umat Israel membawanya kepada Imam (1 Sam. 2:11-25).  Allah telah menubuatkan bagaimana penghukuman yang akan mereka terima (2 Sam. 2:26-36).  Ini merupakan salah satu bentuk kesombongan yang menodai nama Tuhan di depan umat Israel sendiri.  

(2)  Israel membiarkan tabut Allah dirampas oleh Orang Filistin (1 Sam. 4:1-22).  Pada jaman Israel, tabut Allah merupakan simbol/tanda kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya.  Jadi, ketika tidak adanya tabut Allah di bangsa Israel, maka tidak ada pula kehadiran Allah di antara mereka.  

Sikap membiarkan tabut Allah dirampas oleh bangsa yang tidak mengenal Tuhan ini, menunjukkan salah satu bentuk kesombongan yang menolak kehadiran Tuhan di tengah-tengah kehidupan mereka.  Bangsa Israel secara tidak langsung berkata kepada Allah: "Kami tidak membutuhkan Tuhan lagi."  

(3) Penyembahan kepada para berhala, Baal dan Asytoret (1 Sam. 7:3).  Salah bentuk kesombongan yang menggeser Allah dalam kehidupan mereka.  Keputusan untuk menyembah berhala sesungguhnya, menunjukkan bahwa mereka tidak mau menyembah kepada Allah lagi, yang telah membebaskan mereka dari Mesir.  

Perhatikanlah bahwa dasar kekalahan bangsa Israel dari orang Filistin adalah kesombongan.  Dengan kesombongan, menyebabkan mereka dikalahkan.  Orang-orang yang sombong, sangat rentan untuk jatuh, terkalahkan bahkan mati. 

Ingatkah kita pada kisah Kapal Titanic, salah satu kapal terbesar, terkuat pada tahun 1909.  Hingga sang perancang kapal itu, Thomas Andrews pernah berkata: "Bahkan Tuhan sekalipun tidak akan bisa menenggelamkan kapal ini!"  Namun, pada tanggal 10 April 1902, ketika kapal ini berlabu dari Southamp menuju New York, empat hari kemudian, tepat pada tanggal 14 April 1912, kapal ini tenggelam di lautan Pasifik.  Lebih dari 2.000 orang meninggal dan hanya 500-an orang selamat.  

Atau kisah seorang musisi, penyanyi dan penulis lagu dari Inggris bernama John On Chon Wah Lenon, yang kerap disapa John Lenon. Lagu yang sangat terkenal berjudul Imagine menyuarakan tentang Perdamaian dan Persatuan Dunia.  Melalui bandnya, The Beatles John Lenon begitu dikenal dan memberikan pengaruh bagi dunia, terutama di Inggris.  

Hingga suatu ketika ditanya, bagaimana pendapat Anda tentang kekristenan?  Lenon menjawab: "Kekristenan adalah agama Kristen yang suatu saat akan berakhir bahkan lenyap.  Bahkan Yesus yang orang Kristen percaya, OK.  Dia hanyalah seorang yang sederhana dan merakyat.  Tetapi kami (The Beatles) jauh lebih terkenal dan berpengaruh daripada-Nya (maksudnya Yesus)."  Namun, pada tahun 1980, ia tertembak mati oleh seorang fansnya bernama, Mark Champ.  

Mengapa Kapal Titanic yang katanya tidak bisa tenggelam, akhirnya bisa tenggelam juga?  Mengapa John Lenon, seorang musisi hebat dan berpengaruh bisa mati?  Oleh karena kesombongan! 

Orang yang sombong adalah orang yang menghina dan menggeser Tuhan.  Orang yang merasa tidak butuh Tuhan lagi dalam hidupnya bahkan menggantikan Tuhan dengan "berhala-hala" atau yang bukan Tuhan.  Akibatnya, mereka menjadi orang-orang yang dikalahkan bahkan mati.  Bagaimana dengan kita? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun