Fakta bahwa jika kita menyadari dengan baik, maka dalam setiap sisi kehidupan kita selalu ada saat tertentu di mana kita berada pada suatu situasi atau pengalaman yang disebut Eben-Haezer. Â Pertanyaannya adalah Apa yang kita perlu ketahui tentang Eben-Haezer?Â
Pertama, Eben-Haezer merupakan suatu tempat di mana Bangsa Israel pernah dikalahkan oleh Orang Filistin. Â Kita dapat menemukan hal ini saat membaca Firman Tuhan di dalam 1 Samuel 4:1b-3. Â
(4-1b) Orang Israel maju berperang melawan orang Filistin dan berkemah dekat Eben-Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek. Â 4:2 Orang Filistin mengatur barisannya berhadapan dengan orang Israel. Ketika pertempuran menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang di medan pertempuran itu. Â
4:3 Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: "Mengapa  TUHAN membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo  tabut perjanjian TUHAN, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita."
Pada ayat 2 disebutkan bahwa ketika bangsa Israel berperang melawan orang Filistin, mereka terpukul kalah. Â Akibatnya, empat ribu orang tewas. Â Bahkan di ayat 10, orang Israel yang tewas hingga berjumlah tiga puluh ribu orang. Â Ini bukanlah suatu jumlah jiwa yang sedikit, bukan? Â
Namun, pertanyaannya adalah mengapa bangsa Israel dikalahkan oleh bangsa Filistin? Â Bukankah mereka adalah umat pilihan, umat kepunyaan dan umat kesayangan Allah; Allah yang hidup dan perkasa? Â Namun, mengapa mereka dapat dikalahkan? Â Ternyata ada beberapa alasan. Â
(1). Dampak dari kejahatan kedua anak Eli, yakni Hofni dan Pinehas yang menghina Tuhan melalui tindakan mereka, merampas persembahkan korban saat umat Israel membawanya kepada Imam (1 Sam. 2:11-25). Â Allah telah menubuatkan bagaimana penghukuman yang akan mereka terima (2 Sam. 2:26-36). Â Ini merupakan salah satu bentuk kesombongan yang menodai nama Tuhan di depan umat Israel sendiri. Â
(2) Â Israel membiarkan tabut Allah dirampas oleh Orang Filistin (1 Sam. 4:1-22). Â Pada jaman Israel, tabut Allah merupakan simbol/tanda kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya. Â Jadi, ketika tidak adanya tabut Allah di bangsa Israel, maka tidak ada pula kehadiran Allah di antara mereka. Â
Sikap membiarkan tabut Allah dirampas oleh bangsa yang tidak mengenal Tuhan ini, menunjukkan salah satu bentuk kesombongan yang menolak kehadiran Tuhan di tengah-tengah kehidupan mereka. Â Bangsa Israel secara tidak langsung berkata kepada Allah: "Kami tidak membutuhkan Tuhan lagi." Â
(3) Penyembahan kepada para berhala, Baal dan Asytoret (1 Sam. 7:3). Â Salah bentuk kesombongan yang menggeser Allah dalam kehidupan mereka. Â Keputusan untuk menyembah berhala sesungguhnya, menunjukkan bahwa mereka tidak mau menyembah kepada Allah lagi, yang telah membebaskan mereka dari Mesir. Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!