Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mendidik berarti memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Ternyata mendidik tidak hanya sekedar transfer ilmu atau mengajarkan ilmu pengetahuan. Namun lebih kepada aktivitas yang mendalam dan membutuhkan waktu yang lebih lama karena diharuskan adanya proses melatih dan memelihara.Â
Aktivitas mendalam dan proses yang lama tersebut dikarenakan yang harus dilatih dan dipelihara adalah akhlak dan kecerdasan berfikir.Â
Akhlak adalah sifat, tabiat, dan karakter yang melekat pada diri seseorang, dan akan tercermin dalam perilakunya.Â
Sedangkan kecerdasan berfikir adalah kemampuan manusia untuk berpikir secara cerdas, yakni meliputi: memahami konsep-konsep yang kompleks, menangkap informasi dengan cepat, menerapkan pengetahuan dalam konteks yang relevan, memecahkan masalah yang kompleks, berpikir di luar kebiasaan dan menghasilkan ide-ide baru.Â
Hasil yang diharapkan dari proses pendidikan adalah terlahirnya insan pembelajaran yang memiliki akhlak baik serta kecerdasan berpikir yang mumpuni.Â
Tugas mendidik memang sangatlah tidak mudah mengingat hasil yang diharapkan sangat luar biasa. Namun semuanya bisa diusahakan selama ada keikhlasan, doa dan ikhtiar maksimal dari seorang pendidik.Â
Perlu diyakini bahwasanya mendidik adalah aktivitas yang sangat mulia, aktivitas yang tidak semua orang dapat melaksanakannya secara optimal.Â
Jika kita mengenang didikan guru guru kita, biasanya tidak terasa bulir bulir menetes diiring perasaan berterima kasih dan rasa sedih belum dapat membalas jasa jasa mereka dengan baik.Â
Bahkan Presiden Prabowo Subianto dalam acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/11//2024) sempat menangis saat memberikan sambutan terkait jasa guru yang belum bisa diusahakan dengan imbalan yang semestinya.Â
Bapak pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara telah mengajarkan "Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Di Depan, Seorang Pendidik harus memberi Teladan atau Contoh Tindakan Yang Baik, Di tengah atau di antara Murid, Guru harus menciptakan prakarsa dan ide, Dari belakang Seorang Guru harus Memberikan dorongan dan Arahan." Jadi posisi seorang pendidik yang pertama adalah didepan sebagai pemberi teladan atau contoh.Â
Keteladanan menjadi sangat penting karena anak anak atau peserta didik cenderung mencontoh perilaku dan pola pikir orang orang terdekatnya yakni orang tuanya jika mereka di rumah dan gurunya jika mereka di sekolah. Perilaku dan pola pikir sangat menentukan kesuksesan peserta didik dalam belaja
“ Dengan demikian bisa dipahami baik buruknya murid tergantung pada sosok yang menjadi panutannya, yakni orang tua dan pendidik, “ (Muhammad Rasyid Dimas: 2009)
Keteladan sangat identik dengan melatih dan memelihara akhlak agar siswa memiliki sifat, tabiat dan karakter yang baik.Â
Untuk menjadi teladan akhlak dan karakter bagi siswa, guru dapat menerapkan beberapa tips berikut:
Memberikan contoh yang baik
Guru dapat menjadi teladan dengan menunjukkan sikap jujur, setia, kedermawanan, empati, dan ketegasan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Menanamkan proses berpikir positif
Guru dapat membuat kegiatan dan diskusi untuk mengenal diri sendiri dan menghargai perbedaan. Yakin akan potensi diri dan menghargai orang lain sangat berdampak pada pola pikir peserta didik
Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.Â
Lingkungan belajar yang menyenangkan seperti penataan ruang kelas yang baik, pojok baca, kebersihan kelas yang terjaga berpengaruh positif untuk kemajuan belajar siswa
Memberikan apresiasi kepada siswa
Guru harus mengapresiasi usaha siswa baik yang berhasil maupun yang gagal. Jangan berucap maupun bersikap yang dapat membuat siswa rendah diri meskipun usahanya sering kali gagal
Berkomunikasi dengan bahasa yang baik
Guru harus menghindari kata-kata yang kasar dan menggunakan bahasa yang sopan, lembut, dan berwibawa. Jika guru berkata kasar maka siswa juga akan mudah mengikutinya.Â
Sigap membantu siswa menyelesaikan masalah
Guru diharapkan memberi respon positif atas keluhan siswa dan berusaha memberikan solusi terbaik. Setidaknya guru bisa menjadi pendengar yang baik meskipun tidak bisa memberikan solusi terbaik.Â
Hadir di setiap mata pelajaran
Berusahalah untuk selalu membersamai siswa belajar sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Selain itu guru juga sebaiknya menyediakan waktunya diluar jam pelajaran ketika siswa ada pertanyaan tentang materi yang belum dipahami.Â
Menjadi contoh dalam mentaati peraturan
Guru dapat memberikan contoh yang baik dengan mematuhi peraturan yang telah disepakati bersama. Jangan sampai justru guru yang melanggar peraturan.Â
Artikel ini dibuat berdasarkan pengalaman penulis dan dikembangkan dengan bantuan AI
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI