Bapak pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara telah mengajarkan "Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Di Depan, Seorang Pendidik harus memberi Teladan atau Contoh Tindakan Yang Baik, Di tengah atau di antara Murid, Guru harus menciptakan prakarsa dan ide, Dari belakang Seorang Guru harus Memberikan dorongan dan Arahan." Jadi posisi seorang pendidik yang pertama adalah didepan sebagai pemberi teladan atau contoh.Â
Keteladanan menjadi sangat penting karena anak anak atau peserta didik cenderung mencontoh perilaku dan pola pikir orang orang terdekatnya yakni orang tuanya jika mereka di rumah dan gurunya jika mereka di sekolah. Perilaku dan pola pikir sangat menentukan kesuksesan peserta didik dalam belaja
“ Dengan demikian bisa dipahami baik buruknya murid tergantung pada sosok yang menjadi panutannya, yakni orang tua dan pendidik, “ (Muhammad Rasyid Dimas: 2009)
Keteladan sangat identik dengan melatih dan memelihara akhlak agar siswa memiliki sifat, tabiat dan karakter yang baik.Â
Untuk menjadi teladan akhlak dan karakter bagi siswa, guru dapat menerapkan beberapa tips berikut:
Memberikan contoh yang baik
Guru dapat menjadi teladan dengan menunjukkan sikap jujur, setia, kedermawanan, empati, dan ketegasan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Menanamkan proses berpikir positif
Guru dapat membuat kegiatan dan diskusi untuk mengenal diri sendiri dan menghargai perbedaan. Yakin akan potensi diri dan menghargai orang lain sangat berdampak pada pola pikir peserta didik
Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.Â
Lingkungan belajar yang menyenangkan seperti penataan ruang kelas yang baik, pojok baca, kebersihan kelas yang terjaga berpengaruh positif untuk kemajuan belajar siswa