Mohon tunggu...
Korisyah
Korisyah Mohon Tunggu... Guru - IRT, Guru Penulis

Ingin berbagi dan saling menginspirasi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendidik dengan Keteladanan Langkah Nyata untuk Hasil yang Maksimal

6 Desember 2024   17:56 Diperbarui: 6 Desember 2024   18:29 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto guru teladan (Sumber: Kompas.com) 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mendidik berarti memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

Ternyata mendidik tidak hanya sekedar transfer ilmu atau mengajarkan ilmu pengetahuan. Namun lebih kepada aktivitas yang mendalam dan membutuhkan waktu yang lebih lama karena diharuskan adanya proses melatih dan memelihara. 

Aktivitas mendalam dan proses yang lama tersebut dikarenakan yang harus dilatih dan dipelihara adalah akhlak dan kecerdasan berfikir. 

Akhlak adalah sifat, tabiat, dan karakter yang melekat pada diri seseorang, dan akan tercermin dalam perilakunya. 

Sedangkan kecerdasan berfikir adalah kemampuan manusia untuk berpikir secara cerdas, yakni meliputi: memahami konsep-konsep yang kompleks, menangkap informasi dengan cepat, menerapkan pengetahuan dalam konteks yang relevan, memecahkan masalah yang kompleks, berpikir di luar kebiasaan dan menghasilkan ide-ide baru. 

Hasil yang diharapkan dari proses pendidikan adalah terlahirnya insan pembelajaran yang memiliki akhlak baik serta kecerdasan berpikir yang mumpuni. 

Tugas mendidik memang sangatlah tidak mudah mengingat hasil yang diharapkan sangat luar biasa. Namun semuanya bisa diusahakan selama ada keikhlasan, doa dan ikhtiar maksimal dari seorang pendidik. 

Perlu diyakini bahwasanya mendidik adalah aktivitas yang sangat mulia, aktivitas yang tidak semua orang dapat melaksanakannya secara optimal. 

Jika kita mengenang didikan guru guru kita, biasanya tidak terasa bulir bulir menetes diiring perasaan berterima kasih dan rasa sedih belum dapat membalas jasa jasa mereka dengan baik. 

Bahkan Presiden Prabowo Subianto dalam acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/11//2024) sempat menangis saat memberikan sambutan terkait jasa guru yang belum bisa diusahakan dengan imbalan yang semestinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun