Mohon tunggu...
Fauziyah
Fauziyah Mohon Tunggu... Guru - Calon Guru Penggerak angkatan 7

guru SD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi 1.4 (Budaya Positif)

22 Desember 2022   11:10 Diperbarui: 22 Desember 2022   11:15 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 (BUDAYA POSITIF )

Kesimpulan mengenai peran saya dalam menciptakan budaya positif disekolah dengan menerapkan konsep - konsep inti seperti disiplin positif,motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan ),posisi kontrol restitusi, keyakinan sekolah / kelas,segitiga restitusi dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya yaitu Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara,Nilai dan Peran Guru Penggerak,Serta Visi Guru Penggerak yaitu sebagai guru yang baik harus memiliki kemampuan dalam mewujudkan budaya positif disekolah.Dan budaya positif dapat di jalankan dengan menerapkan konsep - konsep inti seperti disiplin positif,motivasi perilaku manusia, posisi kontrol restitusi, keyakinan sekolah/ kelas,segitiga restitus dalam menyelesaikan masalah.

  1. Disiplin positif 

menurut Ki Hajar Dewantara dan Diane Gossen disiplin sebagai bentuk kontrol diri, yaitu belajar untuk kontrol diri agar dapat mencapai suatu tujuan mulia. Tujuan disiplin positif menanamkan motivasi untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai - nilai yang mereka percaya.Dengan adanya motivasi akan membuat murid memiliki displin positif karena motivasi berprilaku internal bukan eksternal. Untuk itu sebagai guru harus memiliki kemampuan untuk menciptakan anak - anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai - nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi intrinsik bukan ekstrinsik.

  1. Motivasi perilaku manusia terbagi menjadi 3 ( Diane Gossen )

  • Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman, ini adalah motivasi tingkat terendah dari motivasi perilaku manusia.motivasi ini menghindari permasalahan yang mungkin muncul dan berpengaruh pada mereka secara fisik,psikologis, maupun tidak terpenuhinya kebutuhan mereka,bila mereka tidak melakukan tindakan tersebut.motivasi ini bersifat eksternal

  • Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain, motivasi ini di lakukan karena mereka ingin mendapatkan pujian dari orang lain, hadiah, pengakuan, atau imbalan.Motivasi ini bersifat eksternal.

  • Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai - nilai yang mereka percaya.motivasi ini mereka lakukan  karena ingin menjadi orang yang melakukan nilai -nilai yang mereka yakini.motivasi ini akan membuat seseorang memiliki disiplin positif  karena prilakunya bersifat internal.

 Untuk itu sebagai guru hindari pemberian hukuman dan pemberian penghargaan yang berlebihan agar meminimalisir motivasi eksternal dalam diri murid.

  1. Posisi kontrol seorang guru terdiri dari penghukum, pembuat merasa bersalah, teman, pemantau dan manajer. Diantara kelima kontrol tersebut sebaiknya guru sebagai manajer. Dimana guru berbuat sesuatu bersama murid untuk mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalaahannya sendiri. Guru sebagai manajer dapat membentuk murid yang memiliki pribadi yang mandiri, merdeka, dan bertanggungjawab atas segala sikapnya, yang pada akhirnya dapat menciptakan lingkungan yang positif, nyaman, dan aman.

  1. Keyakinan kelas

Keyakinan kelas/sekolah adalah nilai - nilai kebajikan universal yang disepakati bersama dalam bentuk positif  yang mudah di ingat dan di pahami semua warga sekolah.Dalam keyakinan sekolah / kelas, Guru berperan mewujudkan keyakinan sekolah / kelas dengan adanya kesepakatan antara guru dan murid.

  1. Segitiga restitusi dalam menyelesaikan masalah 

Guru berperan sebagai manajer menggunakan segitiga restitusi dalam menyelesaikan masalah melalui 3 tahapan yaitu menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menayakan keyakinan.Dengan tujuan untuk menanamkan disiplin positif pada murid sebagai bagian dari budaya positif di sekolah agar mereka menjadi murid yang merdeka.

Keterkaitan antara budaya positif dengan filosofi KHD,Peran dan nilai guru penggerak, visi guru penggerak adalah

  • Dengan menjalankan budaya positif di sekolah maka akan mempermudah tercapainya pendidikan nasional sesuai dengan filosofi KHD yaitu berpihak pada murid, dan bersifat menuntun tumbuh / hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada murid.

  • Budaya positif akan terwujud jika guru mempunyai nilai - nilai guru penggerak yaitu mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif dan berpihak pada murid.

  • Budaya positif akan terwujud dengan mendorong kolaborasi antara semua warga sekolah, dengan adanya keyakinan sekolah / kelas yang harus di sepakati dan di jalankan bersama oleh warga sekolah.

  • Visi guru penggerak salah satunya mewujudkan budaya positif agar terbentuk sekolah yang nyaman, aman, dan berpihak pada murid. Dengan pembuatan prakasa perubahan model BAGJA sesuai filosofi KHD dan Profil Pelajar Pancasila.

REFLEKSI

  1. Sejauh mana pemahaman anda tentang konsep - konsep inti yang telah anda pelajari di modul ini,yaitu disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan,posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, segitiga restitusi, Adakah hal - hal yang menarik untuk anda dan di luar dugaan ? 

Saya sudah memahami konsep - konsep inti dalam modul 1.4 yaitu  disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan,posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, segitiga restitusi.seluruh konsep inti tersebut harus diterapkan dan diwujudkan dalam bentuk tindakan dan di bagikan dengan teman guru disekolah. Hal - hal menarik menurut saya yaitu dihukum oleh penghargaan.Ternyata penghargaan dapat merusak hubungan, mengurangi ketepatan, menurunkan kualitas, mematikan kreativitas dan dapat penghargaan menghukum.

  1. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir anda dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah anda setelah mempelajari modul ini ?

Perubahan yang terjadi pada cara berpikir yaitu selama ini saya memposisikan diri sebagai penghukum dan pembuat merasa bersalah.sekarang saya harus memposisikan diri sebagai manajer, Dan dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan segitiga restitusi.

  1. Pengalaman seperti apakah yang pernah anda alami terkait penerapan konsep - konsep inti dalam modul budaya positif baik di lingkup kelas maupun sekolah anda?

Saya pernah menangani anak yang sering datang terlambat, saya menggunakan langkah - langkah dalam segitiga restitusi yaitu menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menayakan keyakinan.

  1. Bagaimanakah perasaan anda ketika mengalami hal - hal tersebut ?

Perasaan saya sangat senang dan tidak terbebani,  karena dapat menyelesaikan masalah tanpa menyakiti mereka,Saya termotivasi untuk memperbaiki diri sesuai dengan nilai - nilai positif di sekolah.

  1. Menurut anda,terkait pengalaman dalam penerapan konsep - konsep tersebut. Hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?

Menurut saya hal yang sudah baik ada di kelas ,penerapan disiplin positif dan keyakinan kelas yang di susun bersama dengan berpihak pada murid.Adapun yang perlu di perbaiki adalah posisi kontrol guru.yang selama ini masih cenderung sebagai teman,penghukum dan pemantau.dan harus di perbaiki adalah posisi guru sebagai manajer.

  1. Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid,berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering anda pakai, dan bagaimana perasaan anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini,posisi apa yang anda pakai, dan bagaimana perasaan anda sekarang ? apa perbedaannya?

Posisi yang paling sering saya pakai adalah pembuat merasa bersalah  dan teman,saya selalu bersuara lebih lembut,perasaan saya pada saat itu merasa kasihan dengan anak dan merasa bersalah.Setelah mempelajari modul ini,posisi yang saya pakai berusaha menjadi manajer,perasaan saya setelah menjadi manajer,menjadi lebih senang dan tidak merasa terbebani,karena masalah dapat diselesaikan tanpa menyakiti siapapun,dan anak - anak lebih bertanggungjawab,merdeka dan mandiri.

  1. Sebelum mempelajari modul ini pernahkah anda menerapkan segitiga restitusi ?

 Pernah. 

  1. Restitusi ketika menghadapi permasalahan murid anda ? jika iya, tahap mana yang anda praktekkan dan bagaimana anda mempraktrkkannya ? 

Saya pernah  menerapkan segitiga restitusi di bagian validasi tindakan yang salah yakni  dengan bertanya “kamu pasti punya alasan melakukan hal itu ?” atau “kamu patut bangga pada dirimu sendiri karena kamu telah melindungi sesuatu yang penting bagimu”.

  1. Selain konsep - konsep yang disampaikan dalam modul ini, Adakah hal - hal yang menurut anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah ?

Hal - hal yang menurut saya penting dalam menerapkan budaya positif adalah melakukan kolaborasi antara sekolah dan orang tua murid, agar budaya positif  jangan hanya dilakukan disekolah namun di rumah atau di masyarakat,agar terbentuk karakter budaya positif tersebut.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun