Sebenarnya untuk menulis materi tentang ini diperlukan seseorang yang ahli dalam urusan cinta: pakar cinta, playboy, playgirls, playstation.. halah! Tapi berhubung aku tak mau repot, ribet, rempong dkk mencari narasumber yang tak jelas itu, maka disini aku menggunakan pemikiran-pemikiran pribadi*eh, nggak ding, ada juga referensi dari buku, web, dll* disertai dengan analisis-analisis konyol *apaan?* yang tak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya (wallahu a’lam). Inilah Abstrak 3 *backsound insert investigasi* Terdepan Menyesatkan!
*dibaca versi Tina Talisa* “ Seorang bocah kelas 4 SD nekat melakukan aksi ujicoba bunuh diri dengan memanjat tower. Hal ini dipicu lantaran cintanya tak diterima oleh sang pujaan hatinya, yang juga merupakan teman sekolahnya… *Pre Memory*”.
Luar biasa bukan? Luar biasa gila! Anak kecil aja sudah main cinta-cintaan. Pakai acara mau bunuh diri segala lagi. Tapi ini nyata senyata-nyatanya. Real, sereal-realnya. Fakta!
Kata orang, cinta dapat mengubah segalanya. Yang tadinya buruk bisa jadi baik, menjadikan hidup lebih indah dan berwarna. Hari-hari terasa menyenangkan karena cinta. Hal-hal yang aneh pun bisa terjadi karena cinta. Ketika bersama, dunia serasa milik berdua, yang lain cuma ngekost.
Bagaimana tanggapan seseorang saat merasakan cinta?
“Tai kucing serasa cokelat lho mas..”
“luar biasa, hidup saya jadi lebih semangat, tubuh saya seperti dapat suplemen obat kuat”
“Galau, karena cinta saya ditolak mas..hik hik”
“Nggak usah tanya tentang cinta deh!!”
“Cinta yanga anaknya Uya Kuya bukan? Aku ngefens banget lho…”
“Cinta apaan sih??”
Hem,,, itu kira-kira jawabannya.
Yang pasti cinta memiliki kekuatan yang luar biasa besar, melebihi kuatnya orang pas lagi kerasukan makhluk halus. Dalam mahligai rumah tangga yang didasari rasa cinta, semua akan terasa enak, tenang dan nyaman. Meski rumah kecil minimalis, penghasilan seminggu sudah habis, makan lauk cuma oseng buncis, tapi keadaan rumah tetap harmonis. Ujian datang dihadapi dengan sabar, masalah dilalui dengan tegar, karena cinta di dalam dada sudah mekar.
Taj Mahal,
Sebenarnya ia hanya sebuah monumen. Dibangun selama 22 tahun oleh Shah Jehan sebagai museum untuk mengenang istri tercintanya Mumtaz ul Zamani yang lebih dikenal sebagai Mumtaz Mahal. Sebuah arsitektur atas nama cinta yang menjadi satu bangunan terindah di dunia.
Sejak Shah Jehan masih menjadi pangeran dan panglima perang, Mumtaz Mahal memang selalu mendampinginya dalam keadaan senang maupun susah, suka dan duka. Kisah cinta mereka tersiar di kalangan prajurit dan rakyat. Sampai akhirnya ketika menggantikan posisi ayahnya sebagai raja, Mumtaz Mahal selalu setia pada Shah Jehan.
Semua kisah cinta itu tak terlupakan oleh Shah Jehan sampai akhir hayatnya. Ketika sang istri meninggal, ia pun merasa amat terpukul. Namun semua kenangan akan cinta sejatinya dituangkan dalam pembangunan Taj Mahal. Selama 22 tahun (sejak 1631) sampai 1653, keseluruhan Taj Mahal rampung dibangun.
Bangunan setinggi hampir 60 meter itu dibuat dengan basis batu marmer dan beberapa bagiannya diberi ukiran, hiasan, dan lapisan emas, perak, dan berlian. Semua mata takjub dan berdecak kagum. Melihat Taj Mahal, semua orang yakin bahwa tak ada bangunan lain yang mampu menandingi keindahannya.
Benar-benar wujud cinta yang paling dalam. Hingga ajalnya di tahun 1666, Shah Jehan pun dimakamkan di samping makam istrinya di dalam Taj Mahal. Menjadi lambang cinta sejati, hingga hari ini…
Banyak kisah yang menuturkan bagaimana hebatnya cinta. Diantaranya Romance Romeo and Juliet. Diceritakan Romeo meminum racun usai mengetahui sang kekasih, Juliet tewas. Miris sekaligus mistis. Aku sempat berfikir “Barangkali inspirasi Ahmad Dhani menciptakan lagu Cinta Mati berawal dari nonton film ini”. :D
Umat islam tentunya tahu dengan kisah cinta Muhammad dan Khadijah. Khadijah, seorang janda kaya raya “tertarik” dengan Muhammad muda karena akhlaknya yang terpuji *subhanallah sekali..*. Maka menikahlah mereka. Pada saat menikah Khadijah berusia 40 dan Muhammad berusia 25 tahun. Selisih 15 tahun bukan suatu halangan bagi cinta mereka. Terlebih lagi, dasar cinta mereka adalah karena Allah SWT. So sweet bukan??
“Gila itu ada 44 macam. Semakin kecil nomornya maka semakin parah gilanya Orang-orang yang sudah tidak berpakaian dan lupa diri di jalan, itulah gila nomor 1.” (1)
Cinta merupakan salah satu dari sekian banyak kegilaan. Lihat saja judul lagu Andrea yang dinyanyikan Ungu: “Cinta Gila” . Barangkali memang benar. Banyak kasus orang stress lantaran cintanya ditolak. Atau ada orang yang saking senang diterima cintanya, berekspresi frontal memakan beling, berakhir dengan kesurupan jin penunggu kuda lumping dan mendadak gila. Lain lagi dengan yang cintanya ibarat memeluk tembok besar china, tak pernah kesampaian. Aku ingat seorang teman yang saking cintanya dengan salah satu personel Cherrybelle rela memenuhi seluruh penjuru rumahnya dengan foto-foto Cherrybelle. Mulai dari kamar tidur, kamar makan, hingga…. kamar mandi. Wah, wah….
Dulu, orang menyatakan cinta melalui surat, karena sarana komunikasi semacam HP masih tergolong barang langka pada waktu itu *yang harus dilestarikan agar tidak punah*. Aku pernah jadi salah salah satu volunteer si pengirim surat. Eh, bukan cuma pengirim ding, tapi juga penerima surat balasan. Berawal dari surat-surat pernyataan itulah akhirnya mereka resmi berstatus pacaran. Uniknya, mereka tak pernah bertemu dan bicara langsung, Cuma mengumbar kata-kata mesra melalui tulisan-tulisan yang semakin hari semakin pedas. Dua bulan kemudian intensitas surat menyurat sudah mulai berkurang. Dari yang tadinya sehari sekali menjadi dua hari sekali. Kemudian tiga hari sekali. Akhirnya, temanku ini diputus pacarnya, juga melalui surat. Hampir mirip dengan kasusnya Bara di Radio Galau FM.
Semua orang pasti pernah merasakan cinta. Baik itu terhadap teman sekolah, tetangga sebelah, atau anaknya pak lurah. Macam-macam. Kebanyakan terhadap teman sekolah. Bisa dijadikan tolak ukur jika seorang anak terlalu rajin sekolah: berangkat jam 3 pagi, pulang jam 10 malam, dengan seragam warna-warni pelangi, celana jins belel, sepatu polkadot, dan make up tebalnya kelewatan, maka berarti dia jatuh cinta terhadap teman sekolahnya.
Sebuah Cerita
Aku pernah menyaksikan teman, sebut saja Paijo, yang mau menembak (mengungkapkan kata cinta-Red) sang pujaan hatinya, sebut saja Painem. Sudah lama Paijo memendam perasaan cinta yang mendalam. Saking dalamnya, pernah suatu ketika pas lagi tidur dia megap-megap mirip pengidap ‘srawan celeng’. Kau tahu apa yang terjadi? Ternyata dia bermimpi pacaran dengan pujaan hati di dalam sumur kosong. Hingga dari atas sumur munculah air yang menenggelamkan mereka berdua. Temanku yang satu ini tidak bisa berenang, Apesnya, hal itu terbawa sampai ke alam mimpi.
Sudah banyak persiapan yang dilakukan sebelum Paijo tatap muka dengan sang pujaan hati. Diantaranya dengan latihan orasi di depan cermin. Ngomong dengan bayangannya sendiri. Begitu terus berulang-ulang. Kadang tersenyum dengan bayangannya di cermin, kemudian tertawa cekikikan Aku rasa dia mengidap penyakit gila nomor 43.
Saat Paijo sudah berada satu meter dari Painem (Pujaan hati-Kangen Band) tiba-tiba tubuhnya gemetar, keringat dingin mengalir deras. Sampai sini aku berfikir “Barangkali dia lagi nahan pipis”. Kata-kata yang sudah disusun sedemikian indah hilang semuanya. Tidak ada pemandangan romantis seperti di film-film. Pertemuan kali itu gagal.
Aku segera mengkonfirmasi apa yang terjadi sebenarnya. Dia menghela nafas perlahan, menyeka keringat yang masih deras, kemudian menjawab “Hampir saja aku terkena diabetes karena memandang wajahnya yang kelewat manis kawan, untung aku segera pergi meninggalkannya”. Aku mendengus kesal. Ini alasan paling menyebalkan yang pernah aku dengar. sebenarnya aku tahu, dia grogi kalau ketemu cewek. Belakangan aku tahu dia juga malu karena resleting celananya terbuka pas berhadapan dengan Painem.
Pertemuan ke 2,
Sore hari, bertempatkan di taman yang sepi sayup-sayup terdengar irama dangdut. Menggugah raga untuk bergoyang. Itu semua tak dihirauan Paijo karena fokusnya sekarang adalah gadis di depannya, Painem. Tidak ada adegan tubuh bergetar, tidak ada keringat dingin yang keluar, paijo memulai aksinya. Setelah muqodimah dengan pembacaan puisi, yang aku tahu dia nyontek dari bukunya Kahlil Gibran, tibalah ke inti acara. Penembakkan.
“Nem”. Paijo memulai percakapan.
“Iya?”. Suara Painem terdengar merdu. Dia tersenyum.
“Sebenarnya aku mencintaimu sejak dulu. Maukah kau jadi pacarku??” Paijo langsung To The Point.
“Emm…”
“ Mau nggak?”
“Emm.. maaf Jo…”.
“Ini belum lebaran Nem, maafnya dipending aja dulu..”.
“Kamu terlambat. Aku udah punya pacar. Baru tadi pagi dia menembakku, di tempat ini juga”. Kali ini suaranya berubah sendu. Sayup-sayup terdengar suara Celline Dion mengalir lembut mengalahkan suara Via Vallen.
Paijo menghela nafas, mencoba sabar. Terdiam bebarapa saat. Merangkai kata-kata yang pas.
“Okey… sungguh beruntung orang yang mendapatkamu”.
Hanya diam. Kucing di seberang jalan menatap mereka berdua, seolah ikut meresapi jalannya cerita.
“Kalo boleh tahu, siapa orang yang beruntung mendapatkanmu?” sambung Paijo.
“Kamu yakin mau tau?”. Painem menatap Paijo dengan tatapan nanar.
“Yakin,, aku nggak apa-apa”.
“Dia…… adalah………. Paimin. Kakakmu Jo…”
“Hahhhh!!!” Paijo kaget, kemudian pingsan selama-lamanya.
TAMAT.
Sorot kamera perlahan menjauh. Dilayar tertulis Closing Quote “Rencana manusia boleh indah, tapi rencana Tuhan jauh lebih indah”
Bicara tentang cinta tentu ada kaitannya dengan putus cinta. Iya,putus cinta terjadi karena sebelumnya rasa cinta muncul terlebih dahulu. Efek dari putus cinta ini bukan main kawan, apalagi jika ada putus cinta massal. Spesies jomblo kritis meningkat pesat seiring dengan aksi putus massal tersebut. Kemungkinan terburuk adalah akan meningkatnya praktek ‘harakiri’ di indonesia..
“Putus cinta sejatinya adalah suatu kepindahan.Bagaimana kita pindah dari satu hati, ke hati yang lain. Kadang kita rela untuk pindah, kadang kita dipaksa untuk pindah oleh orang yang kita sayang. Kadang bahkan kita yang memaksa orang tersebut untuk pindah. Ujung-ujungnya sama: kita harus maju, meninggalkan apa yang sudah menjadi ruang kosong” (2)
Yang harus kita tahu: Cinta yang tak pernah habis adalah cinta dari Allah SWT. Dan yang pasti cintaNya tak akan pernah putus, sampai kapanpun. Akhirnya, marilah kita mengisi hati kita dengan rasa cinta kepadaNya. Hati yang selalu berdzikir dan bibir yang selalu mengucap takbir. Oh iya, pergunakan otak untuk berfikir!!
“Tanpa cinta, tak mungkin tertulis cerita. Tanpa cinta, tak akan terkumpul cerita-cerita. Semua karena cinta. Dari cinta ke cerita. Dari cinta untuk cinta. Bukankah tanpa cinta Anda pun tak akan membacanya?Untuk cinta pula, aku mengucap syukur tak terhingga, pada Allah ‘azza wa jalla yang menganugerahkan nikmat ‘rasa cinta’. Juga pada kedua orang tuaku, yang pertama kali mengajarkan cintadengan sentuhan kasih sayangnya”(3)
Foot Note:
(1) Andrea Hirata, Laskar Pelangi hal. 82, 2005
(2) Raditya Dika, Manusia Setengah Salmon hal 36, 2011
(3) NasSirun PurwOkartun, Dari Cinta Ke Cinta hal 249,2006
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H