Salah satu peran pesantren bagi kehidupan masyarakat adalah pengaruh dan berkah ketokohan kultural yang ada di pesantren itu sendiri.Â
Sebut saja Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, yang mempunyai peran penting bagi masyarakat di sekitarnya.Â
Ketokohan kultural pengasuhnya, KH. Maimoen Zubair atau Mbah Moen tak diragukan lagi kredibilitasnya.Â
Pengaruhnya bukan bersifat regional saja, namun hingga sampai tingkat nasional dan internasional.Â
Ketokohan kultural KH. Maimoen Zubair juga dibarengi dengan karya-karya literasi yang patut diacungkan jempol.Â
Sebut saja karya Beliau yang berjudul Al-Ulama Al-Mujadiddun. Kitab ini dalam tinjauan kritik sastra, masuk dalam karangan bebas atau prosa (an-natsr).
 Sudah mafhum bahwa sejak dulu kala, prosa (karangan bebas) selalu setia mengiringi peradaban dan literasi manusia.Â
Prosa merupakan bentuk karya sastra tulis yang mempunyai keistimewaan tersendiri, hingga cepat berkembang dan menyebar di masyarakat.Â
Prosa atau karangan bebas sejatinya sudah telah lama menjadi bagian dari perkembangan literatur Islam.
Keistimewaan prosa adalah tidak adanya keterikatan oleh kaidah puitika serta disusun dalam bentuk cerita secara bebas serta tidak terikat oleh rima, irama, wazan, ataupun qofiah.