Dalam arti dalam setiap momen kehidupan, Anda menjadi diri sendiri yang sejati, tanpa memakai topeng. Anda berani memunculkan diri apa adanya, dengan siap menanggung segala risiko dan konsekuensinya.
Memang, memunculkan diri apa adanya tentu menimbulkan suatu ketakutan tersendiri. Karena kita tahu diri kita tidak sempurna, dan kita tahu dengan jelas kelemahan-kelemahan yang kita miliki.Â
Kita takut jika diri kita yang apa adanya adalah sosok yang tidak menarik, tidak akan disukai orang, bahkan bisa membuat kita menjadi pribadi yang menjadi sorotan banyak orang.
Namun di sinilah letak masalahnya. Banyak orang hidup memakai topeng. Mengapa? Karena kita hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Kita berharap dengan memakai topeng yang tepat dalam lingkungan yang tepat akan membuat kita, diterima bahkan akan menjadikan diri kita lebih populer. Nah, ekspektasi inilah yang memotivasi seseorang mengenakan topeng.
Tapi, ada juga yang mengenakan topeng karena ada yang disembunyikan. Merasa tidak nyaman dengan siapa dirinya sebenarnya sehingga perlu memakai topeng untuk menutupi hal tersebut. Orang tersebut sebenarnya memakai topeng juga untuk "menipu" dirinya sendiri, bukan sekadar demi opini dan penerimaan dari pihak lain.
Kini, saya menantang Anda untuk memiliki sikap hidup yang kongruen. Artinya tampillah di manapun, di depan siapapun, sebagai diri Anda sendiri. Tidak mengenakan topeng. Menjadi jati diri Anda yang sejati. Truly become yourself.
Menjadi manusia yang kongruen, dalam arti, apa yang Anda pikirkan dan apa yang Anda rasakan akan sama dengan tindakan yang Anda lakukan. Semuanya "sama" dan "sebangun". Jika Anda merasa tidak dapat memenuhi ekspektasi seseorang maka Anda akan mengatakannya terus terang.Â
Jika Anda tidak suka akan sesuatu maka Anda juga berani mengatakan terus terang, tentu dengan cara yang sopan dan santun. Dan, agar tidak menimbulkan konflik, kita perlu pembekalan berbagai skill dan kecerdasan emosional yang memadai.
Cerdas secara emosional, bukan berarti mengenakan topeng tapi mengetahui cara yang tepat dan lugas dalam menjalankan hidup menjadi diri kita sendiri.Â
Perlu juga pembekalan berbagai skill seperti skill bagaimana mengendalikan dan mengeluarkan kemarahan, skill mengatasi konflik, skill mengutarakan dengan baik dan santun apa yang kita tidak setujui, yang semuanya akan semakin terasah jika Anda terjun menjadi diri Anda sendiri dalam hidup sehari-hari. Semakin sering berlatih, Anda akan semakin biasa.
Lalu, bagaimana melatih berbagai skill yang diperlukan dan kecerdasan emosional yang memadai tersebut? Anda bisa melakukannya dengan rajin menggali ilmu dengan membaca, atau dengan dibimbing oleh Life Conselor yang berpengalaman.Â