Mohon tunggu...
Komunikasi Nalanda
Komunikasi Nalanda Mohon Tunggu... Dosen - All Can Be A Star

Berkomitmen untuk mencerdaskan bangsa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Semangat Menghadapi Badai Serba Salah

27 Agustus 2021   17:30 Diperbarui: 27 Agustus 2021   18:36 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baginya, bekerja bukan sekedar mencari uang untuk mencukupi kebutuhan keluarga, melainkan untuk menambah relasi dan saudara agar hidup masa depan menjadi lebih baik.

Bila suatu hari keduanya – A dan B – melakukan kesalahan, menurut Anda siapakah di antara mereka yang mendapatkan permakluman dari atasan? Tentu saja, atasan akan mempertahankan B dan menggunakan kesalahan A untuk memberhentikannya dari pekerjaan.

Untuk itu, mulai dari sekarang, kita harus memperhatikan dengan cermat setiap tingkah laku sendiri. Bila kita masih melakukan tindakan tidak menyenangkan, seperti: kurang ramah, pemarah, pemurung, egois, ringan tangan, pendiam/anti sosial, bersikap lebay saat memberi tanggapan, sampai ‘ngeyel’ saat diberi perintah oleh atasan, maka sudah seharusnya kita mengubahnya menjadi tingkah laku yang lebih baik dan menyenangkan.

  • Raise (Berkembang)

Sebagian profesional menyerah saat rutinitas pekerjaannya diterpa badai serba salah. Mereka hanya sibuk mencari alasan untuk mengutuk atasan yang selalu menyalahkan pekerjaannya. Mereka lupa bahwa waktu yang mereka gunakan untuk melawan badai serba salah itu, sebaiknya mereka gunakan untuk memperbaiki kesalahan dan belajar agar tidak mengulanginya lagi.

Bukan berarti saat kita diterpa badai serba salah lantas kita pasrah menerimanya tanpa melakukan pembelaan diri, tetapi sebaiknya kita mencari tahu dulu akar permasalahan sehingga kita tidak menghancurkan diri sendiri.

Atasan mempunyai cara pandang yang lebih luas dari kita. Dalam sejumlah kasus, mereka dapat melihat kemampuan yang tidak dapat kita lihat dan sadari sendiri. Karenanya, sering kali atasan sengaja menghembuskan badai serba salah untuk melatih kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Bukankah seekor kuda tidak akan berlari cepat dan menang dalam lomba bila sang pemilik malas untuk memaksanya berlatih berlari di lapangan?

Bila kita tidak mampu menahan terpaan badai serba salah lalu berhenti bekerja, para atasan hanya tersenyum dan cukup berkata, “Sudah saya duga bahwa dia tidak akan kuat. Dia hanyalah pengecut dan pecundang. Dia bukan pejuang seperti yang saya harapkan.” Lalu mereka pergi untuk menguji orang lain dan melupakan kita.

  • Attention (Perhatian)

Ingatkan kita pada istilah 'pasal satu, pasal dua' saat kita sekolah dulu? Pasal satu selalu berbunyi, “Senior selalu benar!” dan pasal duanya selalu berbunyi, “Bila senior salah, lihat pasal satu!”

Nah, istilah saat kita sekolah itu juga berlaku di dalam lingkungan kerja. Atasan selalu menjadi senior kita, meskipun mereka baru bergabung di perusahaan atau lebih muda dari kita.

Untuk itu, kita harus memberikan perhatian pada setiap arahannya dan berusaha memberikan pendapat yang sifatnya saran dan bukan perintah. Perhatian kita pada setiap arahan dari atasan akan membantu diri sendiri untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan permintaannya. Biarpun salah dan dia meminta kita mengulangnya lagi, kita lakukan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun