2. Orientasi dan Sikap Politik Pemilih Muda Vs Gimmick Pendekatannya
Secara logis Kompasianer Inosensius I. Sigaze melihat jika pemilih muda merespons positif terhadap isu kesejahteraan.
Oleh karena itu, pemilih muda akan tertarik pada tema kemandirian ekonomi dan politik di Indonesia.
Kompasianer Inosensius I. Sigaze mencontohkan, jika ada Paslon  menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan sehingga bisa membiayai pendidikan pemilih muda dan kemudian menawarkan mereka kontrak kerja.
"Model ini sudah terjadi di Jerman dan saya yakin akan menarik minat pemilih muda," tulisnya.
Akankah ada Paslon yang mencoba cara-cara seperti itu? (Baca selengkapnya)
3. Pendidikan Politik Buat Anak Muda, Perlu!
Jika anak muda tidak memiliki wawasan atau dunia politik, tulis Kompasianer Okti Nur Risanti, bagaimana kebaikan bersama dalam sebuah bangsa dapat terwujud?
Kritik tersebut dituliskan Kompasianer Okti Nur Risanti sebagai bentuk keresahannya melihat pemilih muda yang kini dijadikan "target" suara pemilu.
"Jelas, anak muda bukan lagi kaum marginal dalam arena Pemilu seperti berbagai golongan masyarakat dan kelompok usia lainnya, keberadaan mereka penting dan berdampak," lanjutnya.
Maka Kaum muda setidaknya perlu paham mengapa mereka (perlu) memilih.