Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menggaet Perhatian Pemilih Muda yang Jadi Rebutan Pemilu 2024

1 November 2023   13:36 Diperbarui: 1 November 2023   13:36 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sekelompok mahasiswa dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) sedang rapat majalah kampus Ultimagz. (Foto: KOMPAS/BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA)

Siapa yang tidak tertarik dengan besarnya "kue" yang namanya pemilih muda pada Pemilu 2024? Totalnya tidak main-main: 52 persen dari total pemilih.

Maka tidak heran jika para peserta pemilu sedang menyiapkan segala macam cara guna meraih perhatian hingga pada akhirnya nanti ketika waktunya nyoblos --memilih mereka.

Untuk saat ini pemilih muda yang tengah menimbang kepada siapa kerap menunggu apa visi dan misi para calon. Akan tetapi, dengan cara seperti apa itu bisa menjumpai pemilih muda?

Itu baru bagaimana bisa dilirik, bagaimana dengan pendidikan politik pemilih muda? Pemahaman seperti apa yang dibutuhkan mereka sebelum memilih?

Kami coba rangkum beberapa pandangan dan usulan Kompasianer terkait pemilih muda sebagai berikut!

1. Memahami Prioritas Generasi Muda dalam Pemilihan Umum

Kompasianer Merza Gamal coba merunut bagaimana pemilih muda ini akhirnya menentukan pilihan.

Oleh karena itu, para paslon mesti mengenai dan memahami isu-isu yang penting bagi milenial dan Gen Z.

"Itu bisa jadi langkah awal yang kritis dalam menjalin hubungan dan meraup simpati pemilih muda," tulisnya.

Namun, ada yang perlu diperhatikan bahwa preferensi pemilih adalah subjektif. Ada beberapa faktor yang mendukung seperti lokasi geografis, latar belakang budaya, hingga pendidikan. (Baca selengkapnya)

2. Orientasi dan Sikap Politik Pemilih Muda Vs Gimmick Pendekatannya

Secara logis Kompasianer Inosensius I. Sigaze melihat jika pemilih muda merespons positif terhadap isu kesejahteraan.

Oleh karena itu, pemilih muda akan tertarik pada tema kemandirian ekonomi dan politik di Indonesia.

Kompasianer Inosensius I. Sigaze mencontohkan, jika ada Paslon  menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan sehingga bisa membiayai pendidikan pemilih muda dan kemudian menawarkan mereka kontrak kerja.

"Model ini sudah terjadi di Jerman dan saya yakin akan menarik minat pemilih muda," tulisnya.

Akankah ada Paslon yang mencoba cara-cara seperti itu? (Baca selengkapnya)

3. Pendidikan Politik Buat Anak Muda, Perlu!

Jika anak muda tidak memiliki wawasan atau dunia politik, tulis Kompasianer Okti Nur Risanti, bagaimana kebaikan bersama dalam sebuah bangsa dapat terwujud?

Kritik tersebut dituliskan Kompasianer Okti Nur Risanti sebagai bentuk keresahannya melihat pemilih muda yang kini dijadikan "target" suara pemilu.

"Jelas, anak muda bukan lagi kaum marginal dalam arena Pemilu seperti berbagai golongan masyarakat dan kelompok usia lainnya, keberadaan mereka penting dan berdampak," lanjutnya.

Maka Kaum muda setidaknya perlu paham mengapa mereka (perlu) memilih.

Jadi bukan lagi sekadar apa dan siapa yang mereka pilih, serta etika politik agar mereka tidak menjadi pemilih yang asal dan bertanggung jawab dalam menentukan nasib bangsa. (Baca selengkapnya)

4. Menggaet Pemilih Pemula? Ini Siasat Jitunya!

Melihat besarnya pemilih muda, pengaruh atas banyaknya isu yang terjadi tentu berkaca pada kenyataan dan harapan-harapan yang ingin terwujud.

Pemilih pemula yang condong pada masalah perubahan iklim, masalah energi yang terbarukan, kesehatan ataupun masalah korupsi ataupun yang lainnya.

Maka dengan banyaknya jenis dan karakteristik pemilih pemula, jadi tim sukses mesti melakukan beberapa hal seperti menjadi "teman sebaya" bagi mereka.

"Teman sebaya ini bukan dalam arti sesungguhnya, namun lebih pada jiwa dan semangat yang bisa mengimbangi dengan irama pemilih pemilu," tulisnya. (Baca selengkapnya)

***

Silakan simak beragam konten-konten tentang pemilih muda lewat Topik Pilihan Kompasiana: Mengincar Pemilih Muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun