Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mata Indah adalah Harapan, Mari Jaga Kesehatannya!

18 Oktober 2023   01:54 Diperbarui: 18 Oktober 2023   01:55 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjaga kesehatan mata sama pentingnya dengan menjaga kesehatan bagian tubuh lainnya. Sayangnya itu kerap diabaikan oleh sebagian orang mengenai kesehatan mata.

Apalagi, jika mengutip dari KOMPAS.ID tentang pernyataan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Yeni Dwi Lestari bahwa lebih dari 80 persen masalah gangguan penglihatan di Indonesia seharusnya bisa ditangani.

Tidak hanya sekadar kesadaran masyarakat, tetapi masalah lainnya adalah  akses masyarakat pada fasilitas kesehatan mata.

Itu baru salah dua dari permasalahan kesehatan mata, adalagi mengenai kebiasaan kita yang sudah terbiasa dengan layar gadget.

Melihat pentingnya permasalahan ini, bagaimana kita sebaiknya melindungi mata? Berikut ini pandangan dan pengalaman Kompasianer mengenai kesadaran menjaga kesehatan mata.

1. Pengalaman Belajar Konsisten Menata Kesehatan Mata di Dunia Serba Digital

Kompasianer Gregorius Aditya sadar betul, sebagai orang yang bekerja di studio agensi pasti berkutat di depan layar kaca ponsel dan juga monitor.

Tidak hanya itu, Kompasianer Gregorius Aditya juga sudah mengenakan kacamata sejak SMP atau sekitar 15 tahun lalu.

"Saya pribadi merasa beruntung dalam perjalanan waktu saya bisa menemukan rekan-rekan kantor sesama pengusaha start up yang membantu melatih saya untuk dapat lebih menata diri saya," tulisnya.

Pada dasarnya, lanjutnya, kita sendiri tidak mungkin kembali mengondisikan diri sebelum mengenal teknologi, tetapi kita dapat selalu memberi ruang bagi diri kita. (Baca selengkapnya)

2. Menghadapi Tantangan Gaya Hidup Digital: Tips untuk Menjaga Kesehatan Mata Kita

Kini kita sudah tiba yang mana era digital terus berkembang: perangkat elektronik menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita.

Kompasianer Annisa Syafiqah melihat masalah utama yang muncul adalah dampak negatif gaya hidup digital pada kesehatan mata.

Cobalah untuk membatasi waktu yang kita habiskan di depan layar.

"Setiap 20 menit, lihat sesuatu yang berjarak 20 kaki selama 20 detik. Ini membantu mengurangi ketegangan mata dan kelelahan," tulisnya, menerangkan dengan cara berisitirahat.

Jika bisa menerapkan itu secara langsung dapat mencakup mengatur waktu layar, terutama bagi anak-anak dan remaja, serta menghindari penggunaan perangkat digital sebelum tidur. (Baca selengkapnya)

3. Pengalaman Pribadi Menjaga Kesehatan Mata dari Bahaya Radiasi Layar Handphone dan Laptop

Tuntutan pekerjaan saat ini seakan mewajibkan para pekerja tidak bisa lepas dari komputer, laptop dan handphone.

Dampak yang dimunculkan, tulis Kompasianer Budi Idris, akan beragam tentunya efek negatif dari kebiasaan tersebut.

Oleh karena itu, Kompasianer Budi Idris membagikan pengalamannya dengan mengambil air dengan gayung siramkan ke mata kita yang terbuka lakukan beberapa kali siraman agar mata kita betul-betul bersih dan segar.

"Kebiasaan ini sering saya lakukan hingga saat ini dan Alhamdulillah mata saya masih tetap sehat dan masih tetap nyaman menulis maupun membaca," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Kesehatan Mata, Kunci Menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Kompasianer Junjung Widagdo punya pengalaman pribadi yang sangat relevan dalam menggambarkan dampak negatif penggunaan gawai yang berlebihan pada kesehatan mata.

Itu semua bermula ketika Kompasianer Junjung Widagdo berusia sekitar 20an tahun merasakan mual dan pusing yang tidak biasa setiap kali berada di depan layar komputer.

"Ini bukan sekadar masuk angin atau kelelahan biasa; gejala ini akibat mata saya yang telah terlalu lelah akibat aktivitas bermain game komputer secara intensif," tulisnya.

Seiring berjalannya waktu kerap kali merasa pegal di sekitar pelipis, mata berair, memerah, hingga mengalami pusing hebat.

Semua ini, lanjutnya, adalah peringatan tegas untuk berhenti sejenak dan memberi istirahat pada mata. (Baca selengkapnya)

***

Ingin membaca konten menarik lainnya mengenai kesehatan mata, silakan simak Topik Pilihan: Jaga Kesehatan Mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun