Suatu saat, dalam sesi bimbingan, Cintia melakukan bimbingan skripsi kepada dosen pendamping 2, bukan kepada dosen pembimbing utama. Meskipun sang dosen pendamping 2 memberikan penilaian yang bagus atas hasil penelitian dan teknik penulisannya, namun sang dosen utama memiliki penilaian yang berbeda. Dosen pembimbing utama menyatakan bahwa seluruh teknik penulisan yang digunakan oleh Cintia keliru dan tidak sesuai buku panduan, sehingga dia harus merombak teknik penulisan dari bab 1 sampai dengan bab 5. Untungnya, Kompasianer Cintia bisa menyelesaikannya dalam waktu 2 hari.
Selain itu, merasa tertinggal dari rekan sejawat dalam mengerjakan skripsi, diungkapkan Kompasianer Cintia, turut membuatnya hampir menyerah.
Lain itu, merasa tertinggal dari rekan sejawat dalam mengerjakan skripsi, diungkapkan Kompasianer Cintia, turut membuatnya hampir berputus asa. Dia merasa FOMO dari apa yang sudah dilakukan teman-temannya. Alasannya, Â menyebut bahwa saat itu dirinya tengah tertinggal satu bab.
Pikiran negatif pun menghantuinya. Ketakutan akan tertunda hingga satu semester lagi menyebabkan dirinya enggan melanjutkan skripsinya lagi, hingga dua minggu.
"Pas ngerjain udah pengen nangis gitu, kan. Ya ngga tau nge-blank. Teman-teman saya juga merasakan. Tapi memang seharusnya fokusnya dengan progress diri sendiri, bukan orang lain," kenangnya.
Namun, dari situ dia sadar bahwa setiap orang memiliki tantangan dan cara yang berbeda-beda dalam membuat skripsi.
Karenanya, bagi Kompasianer yang sedang mengerjakan skripsi kamu jangan terlalu khawatir banget kalau rekan-rekanmu sudah lebih dulu dari kamu. Lebih baik kamu fokus saja sama apa yang sedang kamu kerjakan dan progress-nya. Alon-alon asal kelakon, kata pepatah.
Sekali lagi, seperti kata Kompasianer Cintia, setiap mahasiswa itu punya tantangan dan cara yang berbeda dalam menyelesaikan skripsinya.
Lagi pula, bukankah dari judul, topik, hingga dosen pembimbing skripsi toh juga berbeda-beda?
Nah Kompasianer, apakah kamu juga punya pengalaman serupa selama menyelesaikan skripsi? Adakah tips yang bisa kamu bagikan?
Atau sebagai dosen pembimbing punya cerita dan pengalaman yang bisa dibagikan kepada mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi?