Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

dr. Andri, Psikiater Serba Bisa yang Gemar Meditasi

8 Oktober 2022   02:23 Diperbarui: 11 Oktober 2022   00:16 3658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi, menurut dr. Andri, sistem jaminan kesehatan Indonesia telah memadai lantaran sudah menanggung pengobatan penyakit kejiwaan. "BPJS itu bagus lho, menanggung penyakit jiwa. Mahal-mahal lagi, obatnya. Dibayari, bertahun-tahun!"

Sekarang para tenaga kesehatan sudah dibekali pengetahuan dan wawasan mengenai kesehatan jiwa. Karenanya dr. Andri menyarankan jika memang mulai merasakan gejala gangguan kesehatan jiwa, sebaiknya langsung datang saja ke Puskesmas.

"Datang saja ke nakes siapa pun yang dekat. Bisa perawat, dokter, sampai psikolog. Setelah itu jika memang butuh penanganan lebih lanjut akan dibuatkan rujukan," ungkap dr. Andri menjelaskan langkah penanganannya. "Cemas itu disadari. Cemas adalah sinyal wajar, bagian dari pertahanan tubuh kita."

Mahasiswa Angkatan Reformasi yang Gemar Menulis Puisi

Dokter Andri sempat bingung memilih jurusan kuliah selepas lulus SMA. Ia ragu mengikuti jejak profesi ayah dan ibunya sebagai pedagang.

Akan tetapi, anak tengah dari 3 bersaudara ini menyadari perannya sebagai anak dan cucu laki-laki pertama. Dalam budaya Tionghoa, menjadi anak dan cucu  laki-laki pertama mengharusnya dirinya mengambil peran sebagai "penjaga rumah". Ia pun berpikir, pekerjaan apa yang sekiranya sesuai dengan minatnya dan tetap memungkinkannya menjadi "penjaga rumah"?

"Saya mendaftar ke Fakultas Kedokteran UI dan Sipil Untar. Sebenarnya kalau keturunan Tionghoa gak ambil ekonomi kok lucu. Tapi saya pikir sudah banyak orang kuliah ekonomi," ungkapnya, sambil tertawa.

Ia berpikir bahwa menjadi dokter itu bisa menolong orang, tapi tetap dibayar juga. "Saya suka pekerjaan seperti itu."

Singkat cerita dr. Andri akhirnya diterima Fakultas Kedokteran UI pada tahun 1997. Mengenang masa-masa awal kuliah dulu, dr. Andri ingat betul pernah diminta oleh seniornya membaca buku Soe Hok Gie "Catatan Seorang Demonstran".

"Saya bingung, kenapa mau kuliah kedokteran mesti baca buku begituan?" kata dr. Andri, sambil tertawa.

Baru menjalani setahun perkuliahan, kerusuhan 1998 pecah. Sebagai seorang yang tak begitu mengetahui jalanan Jakarta, dr. Andri bingung mesti ke mana untuk menyelamatkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun