Tes pramusim MotoGP di Mandalika menjadi perbincangan hangat.
Maklum, ini pertama kali sejak 25 tahun lalu MotoGP kembali berlaga di Indonesia.
Selain itu, pemberitaan ramai mengenai kondisi lintasan balap yang dinilai belum memenuhi standar.
Pembahasan mengenai hal tersebut turut menjadi perhatian pembaca di Kompasiana.
Kemudian ada juga mengenai kisruh JHT, kurikulum merdeka, hingga wayang sebagai bukti toleransi di Nusantara.
Berikut konten-konten menarik dan populer terpilih di Kompasiana yang berhasil dirangkum:
Trek Kotor, Gravel Tajam, dan Aspal Mengelupas Warnai Tes Pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika
Jumat, (11/02/2022) test pramusim MotoGP di Mandalika dimulai. Hujan deras sempat melanda Kuta Mandalika dan menyisakan kondisi trek yang berlumpur akibat debu tebal bercampur air.
Kondisi ini tentu membahayakan para pebalap. Test dihentikan selama 45 menit untuk membersihkan trek.
Debu dan pasir dari pembangunan ini disinyalir terbang ke atas trek. Dugaan lainnya adalah trek kotor karena tidak pernah dipakai untuk balapan lagi setelah menggelar event Superbike beberapa bulan lalu. (Baca selengkapnya)
Kisruh Aturan JHT Cair Umur 56 Tahun, Benarkah Karena Dananya Tidak Cukup?
Aturan baru yang dinilai terlalu terburu-buru ditetapkan ini juga memunculkan spekulasi apakah sebenarnya BPJS Ketenagakerjaan saat ini memang tidak cukup memiliki dana untuk membayar klaim JHT bila dilakukan penarikan secara bersamaan?
Sesuai amanat UU No. 24 Tahun 2011, BPJS wajib memisahkan pengelolaan aset jaminan sosial menjadi dua jenis pengelolaan aset yaitu aset BPJS dan aset Dana Jaminan Sosial (DJS).
Dalam Undang-Undang tersebut juga ditegaskan bahwa aset DJS bukan merupakan aset BPJS. Penegasan ini untuk memastikan bahwa Dana Jaminan Sosial merupakan dana amanat milik seluruh peserta dan tidak tercampur dengan aset BPJS. (Baca selengkapnya)
Gebrakan Baru Dunia Pendidikan Indonesia: Kurikulum Merdeka Mampu Meningkatkan Kualitas Siswa
Baru-baru ini Menteri Pendidikan RI Nadiem Makarim mempublikasikan sebuah metode baru dengan mengenalkan Kurikulum Merdeka yang merupakan nama resmi dari kurikulum prototipe yang telah ada saat ini untuk disempurnakan.
Kurikulum ini telah dilakukan riset dan uji coba ke beberapa sekolah dengan 2.500 murid untuk melihat perkembangan keberhasilan dari penerapan kurikulum yang baru.
Kurikulum Merdeka ini memiliki esensi yang sangat baik yaitu esensi belajar yang mana masing-masing anak memiliki bakat dan minatnya tersendiri. (Baca selengkapnya)
Krisis di Perbatasan Rusia-Ukraina
Ini krisis yang unik. Locusnya di wilayah perbatasan Rusia-Ukrania. Tapi di permukaan, yang muncul justru persiteruan panas antara Rusia versus Amerika-NATO.
Ukraina sendiri hanya menanti hasil negosiasi antara Rusia dan Amerika-NATO. Warga sipil di Ukraina menunggu dengan hati berdebar. (Baca selengkapnya)
Wayang Ada di Banyak Agama dan Etnis, Bukti Toleransi di Nusantara
Wayang, disebut J.L.A. Brandes, sebagai peninggalan asli milik bangsa Indonesia.
Menurut Brandes, segala unsur dalam wayang itu tidak dipengaruhi kebudayaan India.
Ketika itu di Nusantara masuk kebudayaan bercirikan Hinduisme dan Buddhisme.
Dalam bentuknya yang paling sederhana, pertunjukan wayang sudah dikenal di Nusantara jauh sebelum kedatangan orang-orang Hindu.
Pertunjukan itu mulai muncul sekitar zaman Neolitik atau tahun 1500 SM. Ditafsirkan, wayang muncul karena bayangan lukisan manusia dipandang dapat merupakan tontonan yang menghibur. (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H