Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rumor Mesut Ozil ke RANS Cilegon FC dan (Kembalinya) "Marquee Player" di Liga Indonesia

11 Januari 2022   10:22 Diperbarui: 11 Januari 2022   10:27 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumor mengenai kedatangan Mesut Ozil untuk merumput di Liga Indonesia bersama RANS Cilegon FC masih jadi perbincangan menarik di media sosial.

Walau sudah ada perbincangan dari pihak RANS Cilegon FC dengan pihak Fenerbahce, tapi masih belum ada kepastian tekait kesepakatan soal transfer.

Baca juga: 3 Alasan "Menolak" Mesut Ozil Main di Indonesia

Bahkan pihak RANS Cilegon FC masih mempertimbangkan beberapa kemungkinan untuk mendatangkan Ozil seperti harganya yang mahal.

Namun, upaya tersebut jadi sebuah gebrakan RANS Cilegon FC setelah berhasil menembus Liga 1 Indonesia.

Jika transfer ini berhasil, mungkin pamor Liga 1 Indonesia akan makin populer.

Baca juga: Menyoal Pengaruh Mesut Ozil terhadap Pamor dan Prestasi Liga Turki

Namun, dengan kedatangan pemain-pemain yang sempat meruput di Benua Biru bukanlah hal baru di sepak bola Indonesia.

Pada kompetisi Liga Indonesia 2017, misalnya, tim-tim di Liga 1 Indonesia kedatangan lumayan banyak pemain asing seperti Michael Essien dan Carlton Cole (Persib Bandung), Peter Odemwinge (Madura United), hingga Mohammed Sissoko (Mitra Kukar).

Ya, pada musim 2017 tersebut, Liga Indonesia memberlakukan marquee player.

Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) ketika itu memberlakukan aturan tersebut dengan tujuan meningkatkan antusiasme penonton menyaksikan liga Indonesia.

Baca juga: Marquee Player, Kebutuhan atau Akal-akalan? 

Sedangkan untuk pemain yang termasuk dalam marquee player ini berusia di bawah 35 tahun dan pernah bermain di Piala Dunia.

Atau, aturan lainnya menyebutkan bahwa pemain tersebut pernah bermain di salah satu dari delapan liga elite internasional, dan bisa berasal dari negara mana saja.

Setelah Liga 1 berjalan sebulan lebih, Kompasianer Yose Revela sempat menulis, kalau kehadiran marquee player terbukti sukses menarik perhatian publik, baik Indonesia maupun mancanegara.

"Datangnya marquee player ke Indonesia, justru memberi manfaat ilmu, bagi supporter, manajemen klub, dan tim pelatih (pelatih dan staf-stafnya)," lanjutnya.

Baca juga: Talenta Asia Tenggara Tak Kalah dari "Marquee Player" 

Sayangnya itu hanya berlaku 1 musim saja. Pada musim 2018, aturan mengenai marquee player justru ditiadakan.

Apakah ini saatnya untuk mencoba kembali marquee player, setidaknya jika Mesut Ozil jadi merumput bersama RANS Cilegon FC, misalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun