Atau, aturan lainnya menyebutkan bahwa pemain tersebut pernah bermain di salah satu dari delapan liga elite internasional, dan bisa berasal dari negara mana saja.
Setelah Liga 1 berjalan sebulan lebih, Kompasianer Yose Revela sempat menulis, kalau kehadiran marquee player terbukti sukses menarik perhatian publik, baik Indonesia maupun mancanegara.
"Datangnya marquee player ke Indonesia, justru memberi manfaat ilmu, bagi supporter, manajemen klub, dan tim pelatih (pelatih dan staf-stafnya)," lanjutnya.
Baca juga: Talenta Asia Tenggara Tak Kalah dari "Marquee Player"Â
Sayangnya itu hanya berlaku 1 musim saja. Pada musim 2018, aturan mengenai marquee player justru ditiadakan.
Apakah ini saatnya untuk mencoba kembali marquee player, setidaknya jika Mesut Ozil jadi merumput bersama RANS Cilegon FC, misalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H