Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketika Sekolah Kembali Kala Pandemi hingga Prospek Usaha Makanan Beku

19 Juli 2020   04:30 Diperbarui: 19 Juli 2020   04:32 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aturan baru di sekolah, di tengah wabah virus corona. (Foto: TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Selain makanan beku olahan sapi/ayam/ikan, kini di Jabodetabek, sudah bisa ditemui paket nasi dan lauk yang dibekukan. Tinggal masukkan dalam microwave, dan bisa langsung dinikmati tanpa repot memasak.

Semakin banyaknya varian produk yang dijual melalui proses pembekuan bisa jadi merupakan gambaran prospek makanan beku di kemudian hari. (Baca selengkapnya)

5. Bersiaplah Pebisnis Warnet Bernasib Sama dengan Wartel

Pada masanya, usaha warung telekomunikasi (Wartel) adalah primadona. Sebuah usaha yang menjanjikan meski telepon umum tersebar di banyak tempat.

Namun, seiring berjalannya waktu, banyak wartel tutup, telepon umum tidak lagi dipakai, dan orang-orang sudah menemukan alat komunikasi yang lebih murah dan mudah: telepon genggam.

Sama halnya seperti usaha warung intenet (warnet) yang mungkin bernasib serupa dengan Wartel di kemudian hari?

ungkinkan pengusaha Warnet akan bernasib sama dengan Wartel di kemudian hari?

Kompasianer Indra Mahardika melihat potensi itu ada dengan melihat beberapa hal yang membuat masyarakat mulai meninggalkan Warnet sebagai tempat berinternet atau bermain game online.

"Sudah banyak usaha warnet yang memilih beralih ke usaha lain atau tumbang di tengah jalan karena tidak mampu bersaing di tengah kemudahan zaman," tulisnya. (Baca selengkapnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun