Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketika Sekolah Kembali Kala Pandemi hingga Prospek Usaha Makanan Beku

19 Juli 2020   04:30 Diperbarui: 19 Juli 2020   04:32 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aturan baru di sekolah, di tengah wabah virus corona. (Foto: TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Yang menjadi perhatian Kompasianer David F. Silalahi tentu ketika orangtua sudah kembali bekerja di kantor, Ayah berangkat ke kantor, Ibu berangkat bekerja juga, lalu anak seperti apa nasibnya?

"Misalkan laptop ada, namun orangtua yang mendampingi tidak ada, kalaupun pembantu rumah tangga (ART) belum tentu mampu mendampingi anak pada kelas online," tulis Kompasianer David F. Silalahi.

Untuk anak yang sudah mampu mandiri, mungkin tidak terlalu masalah, tetapi biasanya fokus anak-anak akan sulit ketika tidak ada yang mendampingi. (Baca selengkapnya)

3. Perspektif Menuju Tatanan Hidup Baru

Harapan agar Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB) segera berakhir nampaknya tetap masih menjadi angan. Faktanya: kasus positif kembali meningkat.

Hal tersebut besar kemungkinan karena gelombang kasus tersebut tidak lain datang dari ketidakpatuhan masyarakat terhadap aturan yang sudah dicanangkan oleh pemerintah terkait dengan pencegahan persebaran Pandemi ini.

Sederhananya, menurut Kompasianer Gayuh Ilham, kesadaran akan taat protokol kesehatan semakin berkurang.

"Dalam konsep ini, pemerintah diharapkan mampu membuat kebijakan lebih proporsional lagi terkait dengan adanya Covid-19 yang makin meresahkan, bisa dilakukan dengan tahapan pengkajian lebih mendalam terhadap kebutuhan," lanjutnya.

Lalu apa yang bisa dilakukan agar upaya mewujudkan kehidupan normal baru bisa segera terlaksana? (Baca selengkapnya)

4. Industri Makanan Beku di Indonesia dan Prospek ke Depan

Belum lama ini kebutuhan dan permintaan akan makanan beku mulai banyak kita temui di manapun, dari pasar tradisional hingga supermarket.

Berdasarkan pengalaman, Kompasianer Freddy Kwan yang sudah cukup mengamati industi makanan beku berbagi pandangannya.

"15-10 tahun lalu, berapa banyak konsumen yang berpikiran untuk membeli makanan beku? Tidak banyak," tulisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun