Artikel ini adalah bagian dari Seri Liputan Khusus Kompasiana yang menyoroti pola kerja lepas di kalangan masyarakat. Kami mewawancarai sejumlah pekerja lepas yang bekerja untuk ragam sektor industri dan para profesional yang ranah kerjanya bertautan dengan gaya hidup ini.
**
Tren menjadi freelancer atau pekerja lepas belakangan cenderung meningkat. Fleksibilitas dalam melakukan pekerjaan adalah satu dari sekian faktor mengapa pola kerja satu ini banyak diminati.
Para freelancer dapat mengerjakan hal-hal yang cenderung ia sukai dengan bobot yang sesuai dengan kapasitasnya. Waktu pengerjaannya pun bisa disesuaikan dengan aktivitas yang sedang mereka jalani.
Pada satu sisi, keleluasaan ini membawa sejumlah keuntungan. Freelancer dapat menentukan pekerjaan apa yang sesuai dengan preferensinya dan metode seperti apa yang akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Pada sisi lain, keleluasaan ini berisiko membuat pekerja menjadi rentan pada sejumlah aspek. Salah satunya: pendapatan. Terlebih, jika pekerja tersebut luput menjalin relasi baik dengan kliennya.
Lalu bagaimana para pekerja lepas menyiasati kendala satu ini, terutama saat kondisi perekonomian tak menentu lantaran terhantam pandemi Covid-19?
Bijak Atur Waktu dan Keuangan
Para freelancer sebaiknya wajib untuk bisa menakar berapa penghasilan yang akan ia dapatkan bulan ini, esok, dan bulan depannya lagi. Jika bulan ini tak tercapai, maka ada target lebih tinggi yang harus dicapai di bulan depan. Tidak peduli bagaimana situasi yang datang di kemudian hari.Â
Seperti diutarakan Andini Harsono, perempuan berusia 30 tahun yang merupakan pekerja freelance di bidang event and trip organizer.
"Kadang besar, kadang kecil, kadang malah tidak ada sama sekali. Makanya menurut saya sebagai freelancer tantangannya keren. Salah satu tantangannya itu mengatur keuangan karena penghasilan tidak menentu. Hehehe..."
Sebelumnya Andini bergabung dalam sebuah production house sebagai sekretaris serta assistant finance manager di perusahaan event organizer. Karena mudah bosan dengan aktivitas kantor, ia pun hengkang. Ia mulai menjadi pekerja lepas sejak tahun 2017.