Cerita viral mengenai mahasiswa di Jogjakarta yang mesti berjalan kaki sejauh 1 kilometer guna mendapati mesin ATM pecahan 20 ribu nampaknya membuat Kompasianer Hendra Wardhana ingat pada masa-masa sepeti itu, dulu.
Keberadaan yang sudah langka dari cerita yant viral tadi menjadi pembangkit nostalgia orang-orang yang pernah terselamatkan hidupnya oleh ATM pecahan tersebut.
ATM pecahan 20 ribu, tulisnya, memang termasuk ATM generasi awal. Saat mulai populer di Indonesia pada tahun 1990-an, mesin ATM banyak melayani penarikan.
Akan tetapi, ternyata kita juga mesti hati-hati. Apalagi dengan mudahnya menarik uang pecahan yang nominal terbilang kecil itu kita jadi lebih konsumtif.
"Namun, tanpa disadari kebiasaan menarik tunai Rp20.000 justru menjebak saya pada kesesatan seputar perencanaan dan pengelolaan keuangan," jelasnya.
Nominal yang kecil, lanjutnya, cenderung menganggap remeh dan terlalu mudah menghabiskannya hanya dalam sekali pengeluaran. (Baca selengkapnya)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI