Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bijaklah sebagai Pengguna Klakson di Jalan Raya

30 Juli 2018   15:21 Diperbarui: 31 Juli 2018   16:30 1947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Klakson cepat satu atau dua kali dan sedikit dalam

Bunyinya akan sedikit nyaring karena klakson ditekan cukup bertenaga. Bunyinya nyaring namun wajar.

Dalam suara dan gaya klakson ini, ada pesan menyampaikan hati-hati. Misalnya, saat ada pengemudi lain yang berjalannya agak terlalu mepet dengan kendaraan Anda, klakson dibunyikan seperti ini.

3. Klakson diulang-ulang dan sedikit dalam

Bunyinya berulang, bisa cepat atau dengan interval tertentu. Dengan bunyi dan gaya seperti ini, ada makna tergesa atau darurat.

Fungsinya tentu saja untuk mendapat perhatian pengendara lain, gaya berklakson seperti ini menjadi simbol agar pengendara lain segera minggir atau menepi.

4. Klakson sekali dan ditekan dalam

Dilakukan sekali sudah cukup, karena akan mengeluarkan suara yang nyaring. Durasinya bisa sampai 5 detik.

Dengan suara dan gaya mengklakson seperti ini tersirat makna kemarahan. Jika pengendara membunyikan klakson seperti ini memang karena marah dan mungkin saja ada ancaman keselamatan mereka.

Biasa juga dengan menandakan kalau akan mengalami atau terjadi kecelakaan antar pengguna kendaraan. Intinya untuk pengingat atau kewaspadaan.

Dari catatan TB. Salanke di Malaysia, katanya, hampir jarang terdengar bunyi klakson di jalan raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun