"Hal ini cenderung membuat lupa akan kegalauan kita," tulisnya.
Kemudian dari menyukai K-Pop itu sendiri Novita Diahayu mampu untuk menambah penguasaan bahasa asing. Bahasa Korea kini sedikit banyak telah ia pahami.Â
Ternyata ada benarnya, belajar dari apa yang disuka jauh lebih mudah dan menyenangkan.Â
Membaca curhatan Serena Phaung di sebuah platform sosial seperti menyadarkan bahwa kesuskaannya terhadap K-Pop bisa begitu mengusik hidupnya. Bahkan temannya sampai mengatakan dengan kata-kata yang mengejutkan: "Gila! Obsesif!"
Serena Phung juga menyadari itu dan ia tidak keberatan sama sekali. Oleh karenanya, pada satu waktu ia hanya bisa membayangkan, "Mendengarkan lagu-lagu K-Pop yang disukai dan bergabung ke fandom yang sama. Sehingga kami berdua bisa bersama-sama berkerumun tentang grup favorit kami.
"Tapi itu jauh lebih sulit daripada yang saya pikirkan," katanya. Maka yang ia lakukan adalah tidak memaksa temannya untuk menyukainya. Sebab, tidak semua orang memiliki selera musik yang sama.
Jadi cukuplah, tidak perlu membuat sumpah serapah kepada kami. Karena, barangkali, menjadi penggemar K-Pop adalah solusi, di mana kami bisa beraktualisasi. (HAY)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H