Bahkan sudah sejak pagi pengelola Komplek GBK sudah mengingatkan bahwa (massa di) GBK membeludak dan mengimbau agar masyarakat yang belum memiliki tiket agar tidak datang untuk menambah antrean pada ticket box yang ada di area GBK. (Mereka) Dipastikan tidak akan memperoleh tiket terkait.
"Bagi masyarakat yang telanjur datang dan tidak mendapatkan tiket, panitia menyiapkan layar raksasa (giant screen) yang disediakan di Plaza Timur." Demikian pernyataan resminya.
Sudah tentu karena pertandingan dihelat di Jakarta, otomatis penonton dari The Jakmania yang mendominasi antrean tersebut. Seakan kembali mengingatkan bagaimana kala timnas Indonesia bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
6. Menjaga Bersama-sama SUGBK Baru ini
Merawat memang jauh lebih sulit tinimbang membuat. Jika kembali mengingat beberapa waktu lalu atas aksi suporter yang "kurang sopan" dalam menonton dengan berjingkrak di bangku stadion sudah cukup membuat kita khawatir akan kenyamanan SUGBK. Sebab, renovasi SUGBK memang diperuntukkan untuk gelaran Asian Games 2018.
Suporter adalah manusia biasa. Supartono JW coba menjelaskan bagaimana perilaku tersebut bisa terjadi. Konsentrasi dan pikiran serta fisik yang lelah, katanya, kan siginifikan memengaruhi kinerja otak.
"Bila suporter tidak mempersiapkan diri dengan baik, belum makan dan minum, maka kondisi di dalam stadion yang akan berjam-jam lamanya akan menguras pikiran dan tenaganya, terlebih duduk terpaku di tempat duduk singel seat bernomor."
SUGBK kini sudah naik kelas. Penontonpun harus naik kelas pula sesuai dengan kondisi fasilitasnya dari segi etika dan sopan santun. Harga tiket menontonpun disesuakan dengan kondisi Stadion. (hay/yud)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H