Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Yang Biasa dan Tidak Biasa di Piala Presiden 2018

20 Februari 2018   11:29 Diperbarui: 9 Desember 2018   16:44 2404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafis Pendapatan Setiap Tim: Goal.com

Bahkan sudah sejak pagi pengelola Komplek GBK sudah mengingatkan bahwa (massa di) GBK membeludak dan mengimbau agar masyarakat yang belum memiliki tiket agar tidak datang untuk menambah antrean pada ticket box yang ada di area GBK. (Mereka) Dipastikan tidak akan memperoleh tiket terkait.

"Bagi masyarakat yang telanjur datang dan tidak mendapatkan tiket, panitia menyiapkan layar raksasa (giant screen) yang disediakan di Plaza Timur." Demikian pernyataan resminya.

Sudah tentu karena pertandingan dihelat di Jakarta, otomatis penonton dari The Jakmania yang mendominasi antrean tersebut. Seakan kembali mengingatkan bagaimana kala timnas Indonesia bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

6. Menjaga Bersama-sama SUGBK Baru ini

Merawat memang jauh lebih sulit tinimbang membuat. Jika kembali mengingat beberapa waktu lalu atas aksi suporter yang "kurang sopan" dalam menonton dengan berjingkrak di bangku stadion sudah cukup membuat kita khawatir akan kenyamanan SUGBK. Sebab, renovasi SUGBK memang diperuntukkan untuk gelaran Asian Games 2018.

Suporter adalah manusia biasa. Supartono JW coba menjelaskan bagaimana perilaku tersebut bisa terjadi. Konsentrasi dan pikiran serta fisik yang lelah, katanya, kan siginifikan memengaruhi kinerja otak.

"Bila suporter tidak mempersiapkan diri dengan baik, belum makan dan minum, maka kondisi di dalam stadion yang akan berjam-jam lamanya akan menguras pikiran dan tenaganya, terlebih duduk terpaku di tempat duduk singel seat bernomor."

SUGBK kini sudah naik kelas. Penontonpun harus naik kelas pula sesuai dengan kondisi fasilitasnya dari segi etika dan sopan santun. Harga tiket menontonpun disesuakan dengan kondisi Stadion. (hay/yud)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun