Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dari Penanganan KLB Difteri di Indonesia, Hingga Kasus Bunuh Diri Penyanyi Terkenal Korea

20 Desember 2017   20:00 Diperbarui: 22 Desember 2017   18:00 1476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar 1: https://health.liputan6.com)

5. Alasan Mengapa Saya Berhenti Jadi Dokter UGD

Ilustrasi. iStock
Ilustrasi. iStock
Lika-liku kehidupan menjadi dokter memang penuh suka dan duka. Untuk dokter UGD yang sudah berhenti kali ini ternyata alasannya adalah tidak sanggup.

Menjadi dokter UGD dibutuhkan kecepatan berpikir, ketepatan bertindak, ketenangan dalam menjelaskan situasi pasien kepada keluarga, kemampuan berempati bila ada pasien yang meninggal dalam perawatan, selanjutnya kembali lagi pada kecepatan berpikiran dan ketepatan bertindak untuk menghadapi pasien selanjutnya dengan kasus yang berbeda.

Situasi di UGD bisa menjadi sangatchaoticdan tidak terkontrol, menguras energi, bahkan sampai membuat ingin turut terkapar lemas di sebelah pasien.

Kisah selengkapnya

(FIA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun