Penyakit difteri merupakan penyakit yang beberapa minggu belakangan ini banyak diperbincangkan dan menjadi topik khusus di banyak media karena situasi saat ini sudah menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa). Saking banyaknya penderita, penduduk Indonesia kini pun disarankan untuk melakukan vaksinasi kembali.
Tidak hanya artikel mengenai penanganan difteri, terdapat juga artikel pilihan mengenai kasus bunuh diri oleh salah satu penyanyi terkenal asal Korea, cara Jepang mencegah banjir dengan kanal bawah tanah, tips anti nyasar di luar negeri, serta alasan berhenti seorang dokter UGD. Berikut lima headline pilihan Kompasiana.
1. KLB Difteri Indonesia Tertinggi di Dunia, Ini Usulan Penanganannya untuk Kemenkes RI
Menurut pakar di CDC di Amerika, delapan kali vaksinasi adalah jumlah vaksinasi yang sudah "sangat aman" pada difteri, dengan vaksin ke-8 diberikan pada usia 17-18 tahun. Orang dewasa yang berusia 19-64 tahun yang belum pernah divaksinasi, juga harus diberikan vaksin DT (Difteri Tetanus).
Lalu, vaksin yang kemudian digunakan di Indonesia saat ini untuk anak usia SD adalah Td, lebih kecil dari dosis toksoid difterinya. Apakah ini yang menyebabkan gencarnya KLB difteri di Indonesia?
2. Punya Segalanya tapi Memutuskan Bunuh Diri, Salahkah?
Jonghyun dikenal sebagai sosok yang cerdas dan dikagumi serta dicintai oleh banyak orang. Kehidupan yang terlihat sangat sempurna karena karirnya yang cemerlang, lalu mengapa hal ini dirasa tidak cukup baginya, bahkan ia sampai depresi hingga bunuh diri?
Terdapat tiga hal yang bisa diterapkan jika seseorang berkeinginan atau memiliki niat terbesit ingin bunuh diri. Apa saja?
3. Cara Jepang Mencegah Banjir, Masuk Bawah Tanah Menuju Laut
Bukan hanya Indonesia yang kerap mengalami bencana banjir. Negara Jepangpun ternyata pernah mengalami hal serupa. Salah satunya adalah wilayah Tokyo yang sering banjir ketika hujan besar disertai dengan angin topan. Kemudian dibuatlah tangki bawah tanah sehingga air tidak meluap di dalam kota.
Lalu, seperti apakah bentuk tangki-tangki atau kanal di bawah tanah yang bisa mempercepat aliran air menuju laut tersebut?
4. Jalan-jalan Anti Nyasar di Luar Negeri
Walaupun ketika tersesat kita bisa menemukan "harta karun" yang lain, tapi tidak selamanya tersesat itu menyenangkan. Bisa-bisa waktu terbatas yang kita miliki habis terbuang dengan percuma karena satu hal "remeh" yang seharusnya bisa kita hindari, yakni nyasar.
Terdapat beberapa upaya atau tips anti nyasar yang bisa dilakukan, yakni riset mendalam sebelum berwisata, mengunduh peta transportasi, dan mengambil foto bangunan dan penanda jalan. Bagaimana ulasannya?
5. Alasan Mengapa Saya Berhenti Jadi Dokter UGD
Menjadi dokter UGD dibutuhkan kecepatan berpikir, ketepatan bertindak, ketenangan dalam menjelaskan situasi pasien kepada keluarga, kemampuan berempati bila ada pasien yang meninggal dalam perawatan, selanjutnya kembali lagi pada kecepatan berpikiran dan ketepatan bertindak untuk menghadapi pasien selanjutnya dengan kasus yang berbeda.
Situasi di UGD bisa menjadi sangatchaoticdan tidak terkontrol, menguras energi, bahkan sampai membuat ingin turut terkapar lemas di sebelah pasien.
(FIA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H