Setelah memberikan 30 kali kompresi dada, buka jalan napas dengan menengadahkan dahi sang korban, kemudian meletakkan ujung jari di bawah dagu dan selanjutnya mengangkat dagu sang korban. Metode ini bisa disebut juga dengan Head Tilt-Chin Lift. Ini dilakukan agar jalan napas terbuka.
5. Breathing(Beri bantuan napas)
Langkah terakhir dalam teknik CPR adalah memberikan bantuan napas setelah jalan napas terbuka. Bantuan napas diberikan sebanyak dua kali, setiap tiupan napas dilakukan selama 1 detik.Â
Dalam memberikan bantuan napas ini, lakukan dalam posisi dahi dan dagu korban yang menengadah seperti teknik Airway sebelumnya. Tutup hidung korban kemudian tiup mulut korban. Setiap tiupan napas ini harus diberikan sampai dada terlihat terangkat.
Jadi, teknik CPR ini idealnya harus dilakukan selama 5 siklus atau 2 menit. Setiap siklus dilakukan kompresi dada sebanyak 30 kali bersama dengan bantuan napas 2 kali.Â
Teknik CPR harus terus dilakukan sampai ada orang yang memberikan alat AED. AED merupakan perangkat sengatan listrik portabel melalui dada ke jantung. AED ini berfungsi untuk mengembalikan ritme jantung.Â
Jika dalam pertengahan CPR sang korban dilihat sudah sadar atau bernapas, teknik CPR ini bisa segera dihentikan. Namun jika korban belum sadar, CPR harus terus dilanjutkan sampai ambulans tiba menjemput korban untuk dibawa ke rumah sakit.
(FIA/yud)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H