Selain gempa yang terjadi di Jawa pada 1943, buku ini juga mencatat frekuensi kejadian gempabumi yang terjadi pada tahun 1936 sebanyak 490 kejadian. Terdiri dari Sumatra 149 kejadian, Jawa 128, Kepulauan Sunda (Nusa Tenggara) 27, Sulawesi 79, Maluku 81 dan New Guinea 26 kejadian.
4. "Benteng Takeshi", Tujuan Wisata Baru di Yogyakarta
Nama bangunan tersebut adalah “The Lost World Castele”, namun dari beberapa pembicaraan yang saya dengar banyak yang lebih suka menyebutnya dengan istilah “Benteng Takeshi”. Lokasi bangunan tersebut terletak di sekitar Jl kaliurang KM 23, atau persis timur TPR Kaliurang.
tempat ini sangat ideal sekali karena merupakan perpaduan bagi orang yang ingin melepaskan kepenatan dengan melihat cakrawala luas semacam di pantai sekaligus melihat disertai melihat keindahan Gunung Merapi. Terlebih adalah sangat ideal bagi penggemar fotografi yang ingin mengabadikan gambar-gambar terbaiknya, baik saat awan siang yang cerah maupun saat matahari terbenam.
5. Spanyolisasi Era Edy Rahmayadi
Ada keputusan yang mengundang pembahasan menarik lainnnya, salah satunya penunjukan pelatih Tim Nasional Indonesia. Dari semua kandidat kita bisa menyaksikan dengan seksama bahwa seluruhnya memiliki identitas permainan sepakbola khas Spanyol. Dari senior ada Luis Milla Aspas dan Luis Fernandez. Sedangkan di senior ada nama Indra Sjafri yang mengagungkan permainan ala Spanyol.
Sepakbola Indonesia sedikit banyak memiliki kecocokan dengan sepakbola Spanyol, dari segi postur, dan cara bermain. Bukan hanya internal PSSI yang menginginkan Indonesia bermitra dengan Spanyol namun juga pemerintah melalui Kemenpora RI, beberapa waktu lalu, ketika Indonesia sedang di banned FIFA, pihak Kemenpora sempat bertemu dengan pihak La Liga untuk studi banding. Namun, harapan untuk mengadopsi sepak bola Spanyol lewat kompetisi La Liga harus dipikir secara masak karena terbentur biaya.
(YUD)