Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Formasi Baru Bulu Tangkis Indonesia Hingga Gaya Sepak Bola Tiki Taka

16 Januari 2017   16:52 Diperbarui: 16 Januari 2017   16:59 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi headline. Syed Balkhi

Indonesia tidak lagi diragukan kemampuannya dalam cabang olah raga bulu tangkis. Negeri ini memiliki segudang nama anak bangsa yang siap harumkan nama Indonesia. Banyaknya nama-nama atlit bulu tangkis berkualitas ini membuat PBSI harus memikirikan matang-matang formasi baru yang akan diturunkan.

Bukan hanya kabar dari bulu tangkis, sepak bola negeri ini pun punya kabar tentang nama calon pelatih yang akan menakhodai timnas Indonesia, juga ke arah mana gaya bermain akan berkiblat. Semua ini terangkum dalam headline pilihan hari ini.

1. Ahsan/Rian Mulai Bertaji, Menanti Racikan Baru Tontowi/Gloria

Gloria Emmanuelle yang akan berpasangan dengan Tontowi Ahmad. Kompas.com
Gloria Emmanuelle yang akan berpasangan dengan Tontowi Ahmad. Kompas.com
Selagi menunggu pengukuhan Ketua Umum PBSI yang baru, Jenderal (purn) TNI Wiranto sudah mulai bergerak membenahi PBSI. Beberapa atlit senior pun dirotasi guna ikut membagikan pengalamannya kepada atlit junior. Hasilnya di turnamen China International Challenge, Indonesia berhasil mendulang gelar melalui pasangan baru Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro.

Pasangan ini mengalahkan unggulan kedua dari Thailand dengan memenangkan tiga set dari sistem angka sebelas poin. Selain Ahsan/Rian, pasangan senior Tontowi/Lilyana juga dipecah sementara. Tontowi dipasangkan dengan Gloria di nomor ganda campuran.

Tentu saja hal ini sesuai dengan tujuan PBSI agar pemain senior juga turut memberi masukan pada pemain junior agar terus berkembang. Meski demikian, pemasangan ini tidak berlangsung secara permanen melainkan hanya dalam kurun waktu tertentu. Di Asia Games tahun depan, Tontowi dipastikan akan kembali berpasangan dengan Lilyana Natsir.

Selengkapnya

2. Gagalnya Komponen Sekolah, Sebab Utama Penganiayaan di Sekolah

Ilustrasi. Hukum online
Ilustrasi. Hukum online
Belum lama ini terjadi kasus penganiayaan senior kepada juniornya di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran yang menyebabkan korban meninggal dunia. Kejadian ini bukan pertama kalinya, bahkan seolah kasus kekerasan yang melibatkan senior ini sudah menjadi hal lumrah.

Jika ditilik lebih dalam, faktor penyebab terjadinya kekerasan ini salah satunya adalah kegagalan komponen sekolah seperti kepala sekolah, guru dan komite sekolah yang lain. Harus ada pendidikan karakter di sekolah yang menuntut siswa untuk mengejar prestasi lebih baik.

Pasalnya seiring dengan waktu karakter generasi bangsa pun sedikit demi sedikit terkikis. Dan dari situlah benih-benih kekerasan muncul bahkan harus mengorbankan jiwa orang lain.

Selengkapnya

3. Gempanesia, Negeri Gempa di Khatulistiwa

Ilustrasi titik gempa di Indonesia. RF.com
Ilustrasi titik gempa di Indonesia. RF.com
Indonesia, sebuah negeri kepulauan yang berada di lintang khatulistiwa. Konon cerita negeri yang subur dan makmur. Bahkan grup penyanyi lawas "Koes Plus" dalam lirik lagunya menukilkan tentang negeri tanah surga yang tongkat kayu bisa jadi tanaman. Tapi sayangnya Koes Plus lupa menambahkan sebait lirik yang mengisahkan tentang negeri gempa yang perlu waspada dan siaga.

Ada yang menarik dari buku The Geology of Indonesia, buku ini mendokumentasikan tentang beberapa kejadian gempa bumi yang pernah terjadi di tanah Hindia Belanda. Distribusi beberapa kejadian gempa bumi kuat yang berdampak pada munculnya gelombang besar, kemudian dikenal dengan istilah tsunami. Selain itu, Van Bemmelen sudah memetakan peta gempa (seismic map) setelah gempa Jawa pada 23 Juli 1943. Gempa Jawa tahun 1943 merupakan salah satu gempa yang merusak, terdokumentasikan dengan baik. Peta gempa ini menjadi penting bagi pemerintah Hindia Belanda untuk merancang infrastruktur yang tahan gempa seperti jembatan, waduk, terowongan dan rel kereta.

Selain gempa yang terjadi di Jawa pada 1943, buku ini juga mencatat frekuensi kejadian gempabumi yang terjadi pada tahun 1936 sebanyak 490 kejadian. Terdiri dari Sumatra 149 kejadian, Jawa 128, Kepulauan Sunda (Nusa Tenggara) 27, Sulawesi 79, Maluku 81 dan New Guinea 26 kejadian.

Selengkapnya 

4. "Benteng Takeshi", Tujuan Wisata Baru di Yogyakarta

Benteng Takeshi yang ada di Yogya. Dokumentasi Kompasianer Daniel
Benteng Takeshi yang ada di Yogya. Dokumentasi Kompasianer Daniel
Bagi Anda warga Yogya, ada sebuah destinasi baru yang pas untuk Anda kunjungi dan nikmati. Tempat ini dibangun sejak sekitar setahun lalu, berupa bangunan yang disusun dari batuan magma di atas tanah seluas 1,3 hektar.

Nama bangunan tersebut adalah “The Lost World Castele”, namun dari beberapa pembicaraan yang saya dengar banyak yang lebih suka menyebutnya dengan istilah “Benteng Takeshi”. Lokasi bangunan tersebut terletak di sekitar Jl kaliurang KM 23, atau persis timur TPR Kaliurang.

tempat ini sangat ideal sekali karena merupakan perpaduan bagi orang yang ingin melepaskan kepenatan dengan melihat cakrawala luas semacam di pantai sekaligus melihat disertai melihat keindahan Gunung Merapi. Terlebih adalah sangat ideal bagi penggemar fotografi yang ingin mengabadikan gambar-gambar terbaiknya, baik saat awan siang yang cerah maupun saat matahari terbenam.

Selengkapnya 

5. Spanyolisasi Era Edy Rahmayadi

Luis Milla, calon pelatih timnas Indonesia. Tribunnews.com
Luis Milla, calon pelatih timnas Indonesia. Tribunnews.com
Spanyol tidak diragukan lagi memiliki tim sepak bola yang kuat di daratan Eropa. Sebut saja Barcelona, Real Madrid atau Athletico Madrid. Kehebatan dan gaya bermain tim di sana kerap menjadi kiblat. tak heran jika ketua umum PSSI terpilih (Edy Rahmayadi) mengubah kiblat sepakbola nasional ke Spanyol, hal tersebut dipastikan setelah kongres PSSI perdana di Hotel Arya Duta, Bandung.

Ada keputusan yang mengundang pembahasan menarik lainnnya, salah satunya penunjukan pelatih Tim Nasional Indonesia. Dari semua kandidat kita bisa menyaksikan dengan seksama bahwa seluruhnya memiliki identitas permainan sepakbola khas Spanyol. Dari senior ada Luis Milla Aspas dan Luis Fernandez. Sedangkan di senior ada nama Indra Sjafri yang mengagungkan permainan ala Spanyol.

Sepakbola Indonesia sedikit banyak memiliki kecocokan dengan sepakbola Spanyol, dari segi postur, dan cara bermain. Bukan hanya internal PSSI yang menginginkan Indonesia bermitra dengan Spanyol namun juga pemerintah melalui Kemenpora RI, beberapa waktu lalu, ketika Indonesia sedang di banned FIFA, pihak Kemenpora sempat bertemu dengan pihak La Liga untuk studi banding. Namun, harapan untuk mengadopsi sepak bola Spanyol lewat kompetisi La Liga harus dipikir secara masak karena terbentur biaya.

Selengkapnya 

(YUD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun