Saya melihat dan mendengar mereka sangat menderita. Saya berbagi perasaan kami, dan maunya kita bergandengan tangan kita maju ke depan. Buat apa mendendam.
Kita negara Pancasila.
Joseph Blasius Bapa, Mantan Pimpinan Harian Pusat Pemberitaan ABRI bercerita dan saksi mata dalam penggalian Pahlawan Revolusi di Lobang Buaya. Saat itu umurnya baru 27 tahun. Joseph berkata :
Jenazah sudah rusak sama sekali. Seluruh kepala itu dimasukkan semua. Dan saya menyaksikan betapa kejinya apa yang kita saksikan itu. Ini adalah satu kegiatan yang dilakukan institusi politik. Tahun 1948, dan diulangi lagi 1965.
Inilah kisah kejamnya G 30 S/PKI. Betapa kejamnya. Karena itulah kita harus menolak lupa kekejaman PKI.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H