Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pilih Jalur Parpol, Benarkah Ahok Ingkar Janji?

22 Agustus 2016   10:54 Diperbarui: 22 Agustus 2016   17:46 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jessi Carina Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengenakan rompi Teman Ahok pemberian Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Kompas.com

"Sama sekali tak menghargai idealisme anak muda yang menginginkan pemimpin yang tidak tunduk pada parpol," tulis Sulistyawan.

Ia menambahkan, ini bukanlah perkara soal siapa gubernurnya, melainkan gerakan politik yang mandiri tanpa pengaruh parpol.

"Dengan banting stir ke parpol menunjukkan Ahok takut kalah. Padahal berjuang itu risikonya dua sisi, berhasil dan gagal. Itu hukum alam dan Ahok tak percaya diri dengan dukungan Teman Ahok," lanjutnya.

Jessi Carina Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengenakan rompi Teman Ahok pemberian Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Kompas.com
Jessi Carina Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengenakan rompi Teman Ahok pemberian Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Kompas.com
Kendati demikian tidak sedikit juga yang menilai bahwa keputusan yang dibuat Ahok adalah tepat. Sebagaian besar dari mereka mengatakan bahwa langkah Ahok dengan memilih partai politik membuat jalan menuju DKI-1 menjadi sangat mulus dan hampir tidak ada hambatan.

Contohnya adalah Herman R. Soetisna. Ia berpendapat bahwa memang pada awalnya tujuan relawan Teman Ahok adalah untuk mengantar Ahok agar bisa mencalonkan diri lagi dalam Pilgub mendatang. Karena ketika itu dikhawatirkan tidak ada satu pun partai yang mau untuk menyokong. Tapi kemudian setelah terbukti dengan jumlah KTP yang terkumpul.

"Karena itu pendapat saya sih langkah Ahok memilih jalur partai adalah jalan yang paling realistis. Kalau ditakutkan bahwa Ahok akan manut aja kepada partai pendukung, saya rasa tidak," tulis Herman.

"Dulu saja terbukti bahwa Ahok malah memilih keluar dari Gerindra karena ybs tidak mendukung pilkada lewat perwakilan. Para relawan Teman Ahok pun tidak perlu 'mutung' karena yang penting Ahok bisa maju dalam pilgub bukan?" tutup Herman.

Pendapat seperti inipun diamini oleh pengamat politik Para Syndicate, Toto Sugiarto. Menurutnya keputusan Ahok untuk maju dalam Pilgub melalui jalur parpol dinilai sebagai langkah yang tepat.

"Jika tetap melalui perseorangan malah akan melalui jalan terjal verifikasi KTP yang bisa membuat terjungkal sebelum masuk arena (pilgub)," ujar Toto dikutip dari Kompas.com 

Ia menambahkan, jika tetap memaksa maju dalam jalur perorangan maka Ahok akan cukup menghadapi kesulitan. Dan parpol adalah jalur yang sangat aman untuk melenggang kembali dalam pertarungan DKI-1 daripada melaui jalur independen.

"Jadi pilihan Ahok ini merupakan pilihan yang baik dan rasional agar bisa masuk arena pilkada," lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun