Dalam ulasannya, ia mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang berhubungan dengan Bung Karno. Tempat di mana Bung Karno menjalani interogasi adalah salah satu lokasi yang disinggahi.
Ketika melihat ruangan sempit tersebut, Tjipta merasa sesak dan haru. Inilah, sosok pemimpin bangsa yang mencetuskan Pancasila terlebih dulu harus mengalami penghinaan dan penderitaan.
Bung Karno adalah sosok yang mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara  pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila ini menjadi fondasi yang mampu menepis segala perbedaan dan sudut pandang yang berbeda untuk mewujudkan Indonesia bersatu.
5. Pancasila dan Bung Karno, 7 Pondasi Sejarah Indonesia, dan Ideologi Terbuka
Ia mengatakan ada 7 pondasi alasan Bung Karno menciptakan Pancasila. Pertama, Bung Karno menyatukan seluruh potensi bangsa-bangsa di Hindia Belanda dengan menjadikan bangsa Indonesia.
Kedua, Bung Karno mengakomodasi seluruh isme, ideologi, agama, kepercayaan – dengan menyampingkan konflik eksistensi tuhan.
Ketiga, dari ratusan nations (bangsa-bangsa) yang telah di-down-graded oleh Bung Karno menjadi suku-suku bangsa itu, tentu kelanjutannya adalah menyatukan dengan satu kalimat ajaib: Persatuan Indonesia.
Keempat, di mata Bung Karno penyatuan bangsa-bangsa tersebut hanya akan mungkin dilakukan jika dilakukan dengan pendekatan kemanusiaan, spiritual, kesejarahan, dan politik yang manusiawi
Kelima, Bung Karno memandang bangsa dan negara besar Indonesia yang berakar pada demokrasi gotong-royong sebagai kristalisasi nilai-nilai luhur tradisional.
Keenam, Bung Karno pun melihat bahwa bangsa yang besar harus memiliki kepedulian akan kesejahteraan.
Ketujuh, visi Bung Karno yang melahirkan pancasila jauh ke depan. Alasan penciptaan Pancasila sebagai dasar negara itu berkembang menjadikan Pancasila sebagai ideologi khas Bung Karno yang bersifat terbuka. (YUD)