M. Ridwan Radief Pancasila merupakan titik temu pelbagai ideologi yang mengikat bangsa Indonesia dalam satu simpul kekeluargaan dan dalam satu semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Mesi demikian, ideologi Pancasila saat ini belum dapat dijiwai sebagai falsafah dan keselematan berbangsa dan bernegara.
Bisa dilihat, angsa Indonesia saat ini tengah menghadapi krisis dan tantangan. Salah satu tantangan tersebut adalah nilai – nilai pancasila tidak dijadikan sumber etika dalam berbangsa dan bernegara oleh sebagian masyarakat dan petinggi negara. Kemudian hal inilah yang mendatangkan krisis akhlak dan moral.
Ridwan menambahkan, salah satu instrument yang dapat mengendalikan kehidupan bangsa yakni dengan cara mengembalikan pancasila sebagai jati diri pribadi bangsa. Pancasila harus hadir dalam institusi pendidikan baik formal maupun nonformal.
Pancasila juga harus menjadi realitas dan bertransformasi dalam wujud perbuatan yang berketuhanan, berprikemanusiaan, dan gotong royong dalam kebaikan.
3. Gaungkan Kembali Nilai-nilai Pancasila!
Persepsi yang salah kaprah seperti itulah yang kini membuat Pancasila sedikit demi sedikit mengalami kemunduran. Untuk itu, perlu adanya pembaruan nilai Pancasila untuk saat ini dan masa depan. Sebabnya, diperlukan solusi konkret yang terstruktur, progresif dan masif terhadap nilai-nilai Pancasila untuk Indonesia yang jauh lebih baik lagi.
Perlu dicatat bahwa Pancasila tidak lagi sekadara menjadi norma fundamental dan falsafah bangsa, tetapi menjadi alat efektif mempersatukan bangsa yang beraneka ragam.
Oleh karena itu, Pancasila dan nilai-nilainya yang terkandung dalam ideologi harus kembali digaungkan. Dan tentu saja dipraktikkan oleh seluruh elemen bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
4. Bung Karno Jangan Dilupakan!
Tjiptadinata mengatakan, tentu saja pada Hari Lahir Pancasila ini kita tidak meungkin berbicara tentang Pancasila dengan melupakan pencetusnya. Terlepas dari suka atau tidak, dan dengan intrik-intrik politik yang menyertainya, Bung Karni adalah tokoh kemerdekaan Indonesia.