Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Pandangan Soal Komentar Saut Situmorang pada HMI

17 Mei 2016   12:07 Diperbarui: 17 Mei 2016   12:09 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HMI Akhirnya Laporkan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, ke Bareskrim Mabes Polri. Tribunnews,com

Ucapan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang tentang alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam sebuah talkshow berbuntut panjang.

Dalam talkshow tersebut Saut mengatakan, “Mereka (alumni HMI) orang-orang cerdas ketika mahasiswa, kalau HMI minimal LK 1, tapi ketika menjadi pejabat mereka korup dan jahat,” statement inilah yang mengundang perdebatan.

Saut dianggap telalu menggenarlisasi situasi tersebut dan kemudian berujung pada aksi anarkistis HMI di gedung KPK. Tidak sedikit pihak yang menyayangkan ucapan Saut, tapi tidak sedikit pula yang menganggap bahwa aksi anarkistis di gedung KPK seharusnya tidak dilakukan.

Selain itu, Kompasianer juga memiliki pandangan yang berbeda-beda melihat polemik ini. Dan berikut ini adalah 5 pandangan soal komentar Saut Situmorang yang berbuntut panjang.

1. Menabur Benih Kebencian

Saut Situmorang Enggan Tanggapi Konflik dengan HMI. Kompas.com
Saut Situmorang Enggan Tanggapi Konflik dengan HMI. Kompas.com
Ucapan Saut dalam sebuah talkshow mengundang banyak kritik dan bantahan. Para kader HMI tidak terima soal komentar Saut yang terkesan tendensius dan menggeneralisasai persoalan.

Menurut Asmari Rahman memang sebuah kenyataan bahwa di antara sekian juta kader HMI ada yang tersangkut dalam kasus korupsi. Namun Saut juga lupa bahwa HMI telah menyumbangkan kadernya untuk mengabdi di KPK seperti Abdullah Heha Mahua. Bahkan Abdullah mengabdi pada lembaga anti rasuah itu jauh sebelum Saut masuk KPK.

Asmari menambahkan, HMI telah banyak menyumbangkan kadernya untuk kepentingan bangsa ini, mereka mengabdi diseluruh lini, bukan hanya dipusat pemerintahan tetapi menebar sampai kedaerah.

Kader HMI bukan hanya menjadi pejabat Negara, tetapi juga mengabdi dibidang sosial kemasyarakatan, jadi sangat keliru jika Saut hanya memandang kader HMI dilingkungan kekuasaan Negara saja.

Kesalahan yang dilakukan oleh beberapa kader HMI tidak bisa dijadikan alasan untuk menuduh seluruh kader HMI itu Korup dan jahat. Sama halnya beberpa kader partai politik yang terjerat kasus korupsi dan terlibat dalam perbuatan melawan hukum.

2. Saut Sitomorang Benar, Ini Daftar Kejahatan Mantan Aktivis HMI yang Berubah Wujud Menjadi Koruptorsaurus

Anas Urbaningrum, salah satu alumni HMI yang terlibat korupsi. Kompas.com
Anas Urbaningrum, salah satu alumni HMI yang terlibat korupsi. Kompas.com
Kompasianer Mawalu menganggap bahwa mahasiswa yang tergabung dalam HMI seolah kesurupan dengan berbuat anarkistis di depan gedung KPK. Penyebabnya, menurut Mawalu, hanya sepele. Saut yang mengatakan bahwa banyak pejabat negara mantan aktivis HMI yang terlibat dalam kasus korupsi.

HMI adalah organisasi kemahasiswaan yang berkiblat pada keagamaan Islam. Dengan peristiwa anarkis siang tadi yang merusak aset negara, mereka justru tak menunjukan kaidah-kaidah dan kiblat dalam ajaran agama Islam yang menentang prilaku anarkis.

Bahkan, Mawalu menjabarkan ada banyak nama politikus mantan aktivis HMI yang terlibat kasus korupsi. Nama-nama tersebut adalah; Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, Akbar Tanjung, Bustanul Arifin, Beddu Amang, Wa Ode Nurhayati, dan Zulkarnaen Djabbar.

3. 'Ketidaksadaran' Saut Situmorang

HMI Akhirnya Laporkan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, ke Bareskrim Mabes Polri. Tribunnews,com
HMI Akhirnya Laporkan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, ke Bareskrim Mabes Polri. Tribunnews,com
Sebuah artikel menarik ditulis oleh Taufiq Pasiak. Ia menganalisa ucapan yang terlontar dari Saut Situmorang dan menghubungkannya dengan teori psikologi.

Menurut Taufiq, yang diucapkan oleh Saut ini adalah sebuah spontanitas yang tidak berdasarkan kesadaran. Hal ini disebut automatic by acting the repetition (menjadi otomatis karena dilakukan berulang-ulang).

Automatic by acting the repetitionini merupakan cara pembentukan kebiasaan manusia yang oleh para psikolog disebut habit loop.Untuk terbentuknya habitini, maka dibutuhkan 3 komponen penting: tanda atau isyarat (cue), pengulangan (routine) dan pengimbalan atau hadiah (reward).

Spontanitas atau ‘ketidaksadaran’ dalam berucap atau berperilaku (beberapa buku teks sering mengistilahkan heuristik), terjadi karena 3 komponen itu berlangsung terus menerus.

Oleh karena itu, Taufiq menganggap bahwa ada kemungkinan ucapan yang dilontarkan oleh Saut Situmorang ini adalah ucapan yang sering diulang-ulang dalam pikirannya.

Untuk analisis lebih lengkap, Anda bisa membaca artikel karya Taufiq ini.

4. Ketika kosa kata "Oknum" Dilupakan Pak Saut Situmorang

KOMPAS.com/AYU RACHMANINGTYAS Aksi unjuk rasa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
KOMPAS.com/AYU RACHMANINGTYAS Aksi unjuk rasa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Dalam sebuah kegiatan penelitian, tidaklah bijak jika peneliti melakukan penggeneralisasian. Bahkan dosen metodelogi penelitian pun seringkali mengingatkan mahasiswa agar tidak melakukan hal ini.

Itulah yang dikatakan Thamrin Dahlan dalam ulasannya. Ia menilai bahwa Saut Situmorang adalah salah satu korban perilaku generalisasi ini. Pendapat menyamaratakan tabiat satu orang menjadi tabiat komunitas sungguh kesalahan yang fatal. Apalagi beliau adalah salah satu pimpinan KPK.

Satu hal yang paling penting yang dilupakan Saut adalah kata "oknum." Tidak boleh sembarangan menyamaratakan sesuatu peristiwa atau orang pada kejadian faktual. Pasti banyak orang, komunitas dan institusi yang merasa terganggu kredibilitas karena menyangkut pelecehan nama baik. Oleh karena itu harus hati hati ketika menggunakan pernyataan yang men generalisir satu perbuatan jahat.

Pernyataan yang mengeneralisir satu perbuatan pasti akan menyinggung kewibawan institusi, profesi atau komunitas. Maka gunakanlah kata sakti OKNUM maka anda akan terhindar dari hujatan .

5. HMI vs KPK? Saut Situmorang Tidak Salah

Pimpinan KPK berpose di depan kantor baru KPK. Kompas.com
Pimpinan KPK berpose di depan kantor baru KPK. Kompas.com
Kemarahan massa yang tersulut ucapan SS bisa dipahami karena merasa ada fitnahan yang di lontarkan kepada HMI. Sebagai lembaga besar yang juga melahirkan orang-orang besar yang menjabat orang penting di republik ini, HMI merasa dicemarkan namanya.

Kompasianer Suci Handayani Harjono menilai bahwa kegusaran massa tersebut adalah wajar, namun tidak dengan bereaksi anarkistis dan melempari gedung KPK. Massa HMI yang merupakan mahasiswa adalah agen perubahan, anak muda yang membawa harapan besar bangsa.

Masih ada cara santun yang bisa dilakukan dan mengundang simpati. Misalnya dengan melakukan aksi damai dan mengajak Saut untuk berdialog. Anggap saja apa yang disampaikan Saut Situmorang menjadi sebuah sentilan kecil agar HMI bisa menjadi lebih baik dan anggotanya dipercaya untuk mengemban amanah. (YUD)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun