Bahkan terkesan ada saling rebutan jasa. Di salah satu stasiun televisi lain yang menjadi saingan politik, keterlibatan politikus yang mengklaim dirinya berjasa dalam pembebasan ini tidak disinggung sama sekali. Bahkan hanya fokus pada pernyataan pemerintah yang mengaku tidak membayar tebusan.
Dari artikel yang dibuat oleh A Baybar ini tersirat bahwa ia ingin menyimpulkan adanya kepentingan politik dan "perang" antar media dalam tarik menarik siapa yang berjasa dalam pembebasan sandera ini.
5. Pasca Pembebasan 10 WNI, Perlu Upaya Keras untuk Mencegah Terulangnya Penculikan oleh Abu Sayyaf
Memang tampaknya masih ada tanda tanya serta pro kontra tentang benar atau tidaknya pembebasan WNI tersebut tanpa membayar uang tebusan, namun menurut Abdi Dharma hal ini tidaklah penting.
Ada hal yang jauh lebih penting, yaitu bagaimana mencegah agar peristiwa penculikan seperti ini tidak kembali terjadi. Kelompok Abu Sayyaf sudah jelas melakukan penculikan dan meminta tarif yang tinggi. Jika terus dibiarkan, maka penculikan seperti ini akan banyak terjadi di masa mendatang.
Memang dengan membayar uang tebusan, maka penculikan seperti ini akan terus menjamur. Tapi pembebasan semua sandera harus diprioritaskan terlebih dahulu dengan cara apapun. Jika terpaksa barulah uang tebusan jika hal tersebut memang satu satunya jalan yang tepat.
Setelah semua sandera bisa dibebaskan maka langkah selanjutnya adalah menumpas kelompok Abu Sayyaf agar industri penculikan yang dijalankannya dapat dihentikan dan peristiwa serupa tidak terjadi lagi dan lagi.
Selanjutnya sudah seharusnya pihak militer Filipina berada digaris terdepan untuk bertindak lebih dulu menumpas kelompok Abu Sayyaf karena selama ini otoritas Filipina telah melarang masuknya militer Negara lain memasuki wilayah negaranya. (YUD)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H