Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

5 Kunci Pembebasan Sandera Abu Sayyaf

12 Mei 2016   11:01 Diperbarui: 13 Mei 2016   11:32 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brahma 12, salah satu kapal yang dibajak teroris kelompok Abu Sayyaf. Kompas.com

Terlalu banyak dari mereka yang benar-benar berjasa di negeri ini tapi dengan mudah dan seenaknya kita abaikan dan lupakan begitu saja, lalu kita sibuk berebut jasa yang bukan hak kita.

3. Siapa Berperan dalam Pembebasan 4 WNI yang Disandera Abu Sayyaf

Kompas/WAWAN H PRABOWO Keharuan menyelimuti penyambutan kedatangan anak buah kapal (ABK) kapal MV Sinar Kudus di Hotel Sheraton Bandara Soekarno-Hatta
Kompas/WAWAN H PRABOWO Keharuan menyelimuti penyambutan kedatangan anak buah kapal (ABK) kapal MV Sinar Kudus di Hotel Sheraton Bandara Soekarno-Hatta
Empat orang warga negara Indonesia (WNI) yang disandera Abu Sayyaf akhirnya dibebaskan. Presiden Joko Widodo mengumumkan kabar baik ini dan sebelumnya 10 sandera juga berhasil dilepaskan.

Publik tentu penasaran siapa saja yang paling berjasa dalam aksi pembebasan para WNI ini. Dan tentu saja rebutan klaim paling berjasa kemudian terjadi.

Namun berdasarkan sumber dari Kompasianer Niken Satyawati yang berasal dari dalam istana, aktor yang paling berjasa dalam pembebasan 4 tahanan yang baru terjadi ini adalah Agus Dwikarna. Ia dikenal sebagai pengusaha yang sempat ditahan Pemerintah Filipina selama 12 tahun.

Agus Dwikarna fasih berbahasa Tagalog karena telah memakai bahasa itu bertahun-tahun. Dia diminta Kemenlu untuk membuka jalan dan komunikasi dengan pembajak kapal yang ditumpangi para WNI. Aguslah yang mengidentifikasi dan berkomunikasi langsung dengan pihak pembajak (kelompok bersenjata Abu Sayyaf)

Menlu Retno merupakan simpul pembebasan itu, walau tidak secara langsung. Dalam hal ini yang paling aktif dalam langkah pembebasan adalah Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal.

Pak Iqbal dibantu staf Kedutaan RI di Manila, Teddy yang juga fasih berbahasa Tagalog. Teddy juga berperan penting karena dia sampai harus bergaul dengan orang-orang dari kelompok bersenjata pimpinan Abu Sayyaf dan MNLF.

Namun tentu saja pembebasan sandera tak akan terwujud bila tak ada kerja sama berbagai pihak.

4. Tontonan Tipi dan Nafsu Ngupi

Ilustrasi media. Memoryhole.com
Ilustrasi media. Memoryhole.com
Riuh rendah negeri ini muncul setelah cerita pembebasan sandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Media ramai memberitakan. Televisi penuh dengan cerita pembebasan ini.

A Baybar Roodee berkisah, dalam riuh rendah pemberitaan itu ada stasiun televisi yang berkesah mewahkan tentang peran besar bossnya dalam upaya pembebasan.

Namun sejatinya ada sebuah ungkapan luhur bahwa jika ingin membantu orang lebih baik diam-diam, jangan diriuh rendahkan supaya tidak rusak nilai ikhlas pertolongannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun