Mohon tunggu...
Yudha Pratomo
Yudha Pratomo Mohon Tunggu... Jurnalis - Siapa aku

is typing...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

#AhokTakLayakJadiGubernur, Suara Netizen Menolak Ahok

8 April 2016   17:04 Diperbarui: 10 April 2016   07:16 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi Ahok dan Yusril. Sumber : Tribunnews.com"][/caption]Siang tadi Twitter menyuguhkantrending topic yang cukup menyita perhatian. Tagar #AhokTakLayakJadiGubernur mendapatkan peringkat tertinggi sebagai tema yang paling dibicarakan netizen di Twitter.

[caption caption="Trending Topic 8 April 2016. Sumber:Twitter"]

[/caption]Bukan tanpa sebab, memang ada satu berita yang kemungkinan besar menjadi awal munculnya tagar ini. Adalah kabar tentang Sunny Tanuwidjaja, staff khusus Gubernur DKI Jakarta yang dicekal oleh KPK untuk tidak pergi ke luar negeri.

Pencegahan Sunny ini terkait dengan kasus suap rancangan peraturan daerah (raperda) proyek reklamasi Jakarta yang menjerat Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohammad Sanusi. Selain Sunny, KPK juga mencegah Richard Halim, Direktur Agung Sedayu Group.

"Kemungkinan besar, keterangan keduanya dapat memperdalam penyidikan KPK," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha dikutip dari Kompas.com 

Memang belum dapat dipastikan apakah berita ini yang menjadi penyebab munculnya tagar #AhokTakLayakJadiGubernur,namun
Salah satu pengguna Twitter dengan nama pengguna @SiBonekaKayu berkicau, "Kasus Sumber Waras belum selesai, datang lagi kasus korupsi reklamasi. Ahok kotor. #AhokTakLayakJadiGubernur,". Selain itu ada beberapa pengguna lainnya yang mencuitkan hal serupa.

[caption caption="Netizen memprotes Ahok. Sumber: Twitter"]

[/caption]

Data Statistik

[caption caption="Tagar #AhokTakLayakJadiGubernur ramai diperbincangkan di Twitter. Sumber: Twitter"]

[/caption]Dari data yang dikumpulkan dari Tweetreach, tagar ini mulai merangkak naik sejak pukul 8.27 pagi tadi. Pengguna Twitter yang paling gencar menyerukan tagar ini adalah @IpungLombok, bahkan cuitannya mencapai angka 13 ribu impresi.

Selain itu, masih dari riset menggunakan Tweetreach, tercatat ada sebanyak 36.615 akun yang menuliskan tagar #AhokTakLayakJadiGubernur pada linimasanya. Angka yang cukup tinggi untuk satu perbincangan yang kemudian menjadi trending topic Indonesia.

[caption caption="Statistik yang berkicau tentang Ahok. Sumber: Tweetreach.com"]

[/caption]Memang, Ahok juga tercatat sebagai salah satu politisi yang menggunakan Twitter sebagai media interaksi. Meski tidak begitu aktif, akun @basuki_btp memiliki sebanyak 4,6 juta pengikut dan telah diverifikasi secara resmi oleh Twitter. 

Tagar Tandingan

Berbicara kembali soaltrending topic. Menariknya ada satu trending topic lagi yang layak untuk dibahas. Adalah tagar #YusrilPEMBELAwargaDKI yang menjadi pembahasan terbanyak kedua setelah Ahok.

[caption caption="Tagar #YusrilPEMBELAwargaDKI menjadi trending topic ke dua. Sumber: Tweetreach.com"]

[/caption]Tagar ini mulai banyak diperbincangkan sejak pukul 09.00 pagi tadi. Berdasarkan data, Tweetreach, tercatat sebanyal 16.970 akun yang berkicau. Memang jika dibandingkan dengan tagar Ahok yang sedang ramai, jumlah ini hanya setengahnya.

Tidak begitu jelas apakah ada berita nasional yang melatarbelakangi munculnya tagar ini ke permukaan. Namun sangat menarik untuk mengamati persaingan Ahok dan Yusril menjelang Pilkada 2017 mendatang.

Entah disengaja atau tidak, kedua tanda pagar ini muncul dalam waktu yang hampir bersamaan. Tentu saja tidak dapat dipastikan juga apakah ada unsur-unsur politik tertentu untuk keuntungan satu pihak terkait munculnya tanda pagar di Twitter ini.

Meski demikain, yang paling penting adalah, bagaimana persaingan untuk Pilgub 2017 mendatang tetap bisa berjalan dengan bersih tanpa merugikan satu pihak manapun. (YUD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun