Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

7 Apresiasi untuk Tawan Si "Iron Man" dari Bali

20 Februari 2016   16:27 Diperbarui: 20 Februari 2016   16:31 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi | Robbi Gandamana"]

[/caption]Setelah diragukan keasliannya, banyak yang berpendapat bahwa lengan robotik buatan Tawan adalah hoax (berita palsu). Melalui media sosial, cibiran pun ramai dilimpahkan kepada Tawan. Robbi Gandamana menilai, ada hal lain yang dapat kita pahami saat melihat berita. Melakukan verifikasi keaslian sebuah berita itu penting, akan tetapi, memahami latar belakang / historical si “objek” yang diberitakan pun jauh lebih penting.

Jika toh tangan robot itu ternyata nggak bisa digunakan (karena diduga hoax) kenapa para pakar teknik mesin atau siapa pun yang tahu soal robot, tidak memperbaiki atau kasih solusi sekedar menunjukkan empati kepada Tawan atas kerja kerasnya mengatasi tangannya yang lumpuh.

6. Sulit Memahami Tangan Robot Tawan karena Berpikir Terlalu Rumit

Iman Kurniawan berpendapat bahwa netizen yang berpikir negatif atau menganggap lengan robotik Tawan hoax itu karena memang cenderung berpikir terlalu rumit, misalnya pakar elektronika hanya berkutat pada teori elektronika, menyimpulkan hoax tidaknya hanya dari video atau foto lengan robotik Tawan.

Jika terlalu statis teoritis, seseorang bisa menjadi kaku. Karena tidak mau mencoba ke teori lainnya. Bahkan, pikirannya cenderung rumit, harus begini, menggunakan ini dan sebagainya. Jadi panjang. Padahal, sebenarnya sederhana dan tidaklah rumit.

7. Apakah Indonesia Akan Melahirkan Teknologi Iron Man?

[caption caption="I Wayan Sumardana alias Tawan (31) Foto | TRIBUN BALI/RIZAL FANANY"]

[/caption]Terlepas dari aspek mekanisme kerja lengan buatan Tawan, Kompasianer Damar Susilaradeya menilai bahwa apa yang diciptakan Tawan dapat dijadikan peluang agar Indonesia mampu mengembangkan teknologi mutakhir Brain-Computer Interface (Antarmuka Otak-Komputer). Brain-Computer Interface merupakan alat yang menjadi penghubung otak ke komputer. Sebuah alat yang nantinya dapat membantu seseorang yang sedang terkena lumpuh.

Teknologi yang diciptakan Tawan tampaknya belum membuktikan bahwa Indonesia telah melahirkan teknologi Iron Man. Akan tetapi semoga kreativitas Tawan menginspirasi anak bangsa Indonesia lainnya untuk ikut serta dalam pengembangan BCI yang bertaraf dunia yang dapat dipertanggungjawabkan secara saintifik.

Tujuan Tawan menciptakan lengan robotik semata-mata hanya untuk membantu serta mengakali kekurangan yang ada pada dirinya. Latar belakang penyakit yang ia derita dan kehidupan keluarganya, memang tidak dapat dijadikan sebagai justifikasi pembenar adanya teknologi robotik pada lengan ciptaaannya. Harus kita akui, dalam hal ini (mungkin) Tawan keliru saat memahami teknologi, tetapi, ada aspek lain yang setidaknya dapat kita maklumi, bukan karena kasihan namun sebagai bentuk apresiasi.(KML)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun